tag:blogger.com,1999:blog-66911270132676161732024-02-19T09:06:54.890+07:00"Moon Shine" (Terang Bulan)Biarlah rembulan bersinar dengan cahayanya, begitu pula aku yang akan menyinari dunia dengan karya-karyakuAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.comBlogger88125tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-16884367535578334982016-09-21T03:34:00.003+07:002016-09-21T14:01:39.548+07:00Qadarullah, Semua Karena Cinta-Nya <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi72CwSgFCkmqzhiAwj_v1DAiiC0aLDq6Sfjrix8NXr8miMySmSc8eQiOcnY59uhqiJHwaLEAw5iohveTQ-CPW87dkVOW-wxdond8oeeD1NjDWrvp1KIAuotTTxA5JSMHztWj0qrku6ralK/s1600/Screenshot_2016-05-13-17-22-22_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi72CwSgFCkmqzhiAwj_v1DAiiC0aLDq6Sfjrix8NXr8miMySmSc8eQiOcnY59uhqiJHwaLEAw5iohveTQ-CPW87dkVOW-wxdond8oeeD1NjDWrvp1KIAuotTTxA5JSMHztWj0qrku6ralK/s200/Screenshot_2016-05-13-17-22-22_1.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap manusia terlahir dengan kisahnya masing-masing. Kisah tersebut kadang seperti di negeri dongeng, terlalu sempurna, terlalu tragis, terlalu penuh ratapan, atau lainnya. Yang pasti, semua tak luput dari ketentuan-Nya (Rezeki, Ajal, Amal, serta Kebahagiaan dan Kesedihannya -HR. Bukhari dan Muslim).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu kisah tentang 2 anak manusia yang ditakdirkan saling mengenal. Mungkin sebenarnya mereka sudah kenal pribadi masing-masing sebelum masa itu, tapi Allah ingin mereka mengenal satu sama lain dalam momentum yang berbeda. Panggilan kebaikan di hati masing-masing cenderung tak terbedung. Kegelisahan melihat dan merasa prihatin atas kondisi interaksi 2 jenis manusia saat ini menggerakkan diri masing-masing untuk berproses dan bertekad memperbaiki kondisi dengan cara menggenapkan separuh agamanya. Mereka bukan tak kenal sebelumnya, mungkin sudah pernah berinteraksi, atau sekadar mendengar sikap dan sifatnya dari orang terdekat, atau bisa jadi sebenarnya mereka sudah bertegur sapa saling melempar senyum di lauhul mahfudz sana. Yang pasti keduanya hanya menjalankan apa yang sudah Allah skenariokan di kehidupannya masing-masing. Sebut saja usaha mereka itu dengan <i>ta'aruf</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari forum ta'aruf ini, bukan sesi final dimana akhirnya mereka akan bersatu. Justru ini baru awalan, jika memang kedua pihak setuju (begitu juga keluarga besar) insya Allah berakhir sesuai harapan. Namun, apabila ada hal-hal yang dirasa berat dan sulit dikondisikan ini berarti harus sama-sama ikhlas dan dewasa untuk melepaskan. Pada prinsipnya, Allah akan memudahkan segalanya jika memang dia takdir bagi diri kita. Dan Allah juga yang akan mendesain sedemikian rupa kondisinya jika memang bukan yang terbaik untuk diri kita. Bukan hal yang sulit bagi Allah untuk mendekatkan orang-orang yang berjodoh, dan bukan hal yang sulit pula menentang atau menjauhi orang-orang yang tidak ditakdirkan bersatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menempuh beberapa tahapan dalam proses tersebut, keduanya menemukan kondisi dimana tak ada lagi yang dapat diupayakan kedua pihak untuk merealisasikan keinginan tersebut. Tuntutan dan harapan dari keluarga masing-masing menjadi pengganjal waktu itu. Sedangkan 2 insan ini, adalah sosok yang menyayangi keluarga. Hingga pada satu titik mereka menyadari bahwa jodoh itu berada di tangan Allah. Sebagai manusia kita hanya diperintahkan untuk berupaya menjemputnya lewat jalan yang baik, karena pernikahan merupakan ikatan yang suci (kekuatan ikatannya setara dengan perjanjian antara Allah dengan para Nabi), maka harus ditempuh dengan cara yang suci pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Ketika sepasang manusia ditakdirkan untuk berjodoh, maka Allah akan melakukan berbagai cara untuk mempersatukan mereka. Namun apabila belum berjodoh, mau dibantu (meyakinkan) oleh orang se-RT bahkan se-Desa sekalipun Allah tak akan membukakan jalannya"</i>, demikian yang coba disampaikan oleh pria tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keduanya diberi waktu untuk mengambil keputusan terbaik dibawah arahan dari guru ngajinya masing-masing. Dan sejujurnya di antara mereka pastilah tak ingin proses ini berakhir dengan ketidaksesuaian. Hingga akhirnya salah satu dari mereka memutuskan untuk mengakhiri proses ini dengan baik. Keduanya mencoba untuk berlapang dada, mungkin inilah cara Allah menakdirkan mereka untuk saling mengenal lebih jauh pribadi dan keluarga masing-masing. Apapun yang diketahui dari proses kemarin, itu adalah amanah bagi diri masing-masing. Haruskah memendam rasa kecewa atau trauma? Tentu tidak jawabannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Jika Allah berkehendak, Allah akan mempertemukan kita kembali sesuai dengan keinginan kita. Kita sama-sama diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Apabila suatu saat nanti kau temukan sosok yang sholih, mohon untuk tidak menolaknya. Siapa tahu dialah takdir jodohmu"</i>, demikianlah pesan terakhir yang pria tersebut sampaikan. Mereka bersepakat maksimal 2 tahun kemudian jika memang ada rezeki untuk bersama, salah satunya akan kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu berganti seiring bergantinya siang dan malam. Terhitung 4 kali sudah pergantian musim. Kehidupan mereka kembali seperti semula, tak ada tegur sapa apalagi ikhtiar untuk berbagi kabar. Karena kini di antara mereka sudah tak ada lagi ikatan apa-apa. Mereka hanya bagian masa lalu bagi yang lain. Dan ada amanah yang masih harus dijaga sampai kapanpun. Ah, mungkin bagi kaum pria hal ini mudah untuk dilupakan. Apakah hal itu juga yang dapat diatasi oleh kaum perempuan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika hati mulai tergerak kembali untuk mewujudkan cita-cita mulia itu, perempuan tadi mencoba meminta fasilitator kembali untuk bertanya bagaimana kondisi pria tersebut. Saat itu, yang didapat adalah penjelasan ke-belum-siap-an dari pihak prianya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Baiklah, itu tak menjadi masalah artinya bagi perempuan ketika ada laki-laki sholih lain yang datang memintanya. Meskipun tak dipungkiri, sisi subjektif yang mengagumi kesempurnaan sosok yang pernah dikenalnya itu masih ada. Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa mungkin di luar sana ada kekuatan yang Maha Dahsyat, yang menggetarkan arsy-Nya, yang didengar dan dijaga oleh Allah, yakni doa sosok lain yang ingin bersatu dengan kita. <i>"Ketika kita tidak bersatu dengan orang yang sering kita sebut-sebut dalam doa kita, yakinlah bahwa akan menyatukan kita dengan orang di luar sana yang memohon-mohon pada Allah untuk dipersatukan dengan kita"</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua berproses seiring perjalanan waktu. Begitu pula keduanya, mereka berupaya menjemput jodohnya dengan caranya masing-masing. Dalam ikhtiar tersebut, pastilah mereka berharap takdir terbaik kini berpihak padanya. <i>Qadarullah!</i> Karena kuasa Allah tibalah pada satu waktu yang terbaik bagi keduanya. Mereka berjodoh, di waktu yang sama namun dengan takdirnya masing-masing. Semua itu karena bentuk Cinta dan Kasih sayang Allah pada hamba-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Jodoh adalah tentang seseorang yang tepat, di waktu yang tepat.</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-23134958450070656212016-07-18T17:00:00.001+07:002016-07-19T08:41:10.113+07:00Jodoh dari Allah (part 1)<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Siapa yang tahu?</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kita hanya diperintahkan oleh-Nya untuk berikhtiar sebaik mungkin, agar mendapatkan seperti yang dituliskan pada QS An-Nur ayat 26:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“… wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…”</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: center;">
***************************************************************************************</div>
</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam suatu perjalanan yang ditempuh kurang lebih selama 3 jam, aku tak menemui seorang kawan yang duduk bersama. Dalam hatiku saat memasuki stasiun kereta, kemungkinan akan ramai karena sudah mendekati waktu ‘mudik’. Maklumlah, mereka bernasib sama seperti diriku yang mencoba menggantungkan kehidupan <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">lahiriah-</i>ku di perantauan. Sehingga momentum Hari Raya menjadi suatu yang dinantikan untuk dapat berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah melakukan proses <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">check-in, </i>saya mampir ke mushala untuk mengambil air wudhu. Maklumlah karena keberangkatan pada waktu sholat, jadi agar tak khawatir dan ribet harus mengambil wudhu di toilet kereta, pikirku. Tak berlama-lama, aku bergegas menuju peron kereta karena saat kulihat jam tangan sudah mendekati waktu keberangkatan.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Begitu memasuki kereta, <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">amazing! </i>Barang bawaan mereka sangat banyak, sedangkan aku hanya membawa ransel dan plastik titipan barang-barang lebaran untuk orang tua di rumah dari kakakku yang sempat dititipkan tadi sebelum keberangkatan. Karena belum terlihat tanda-tanda ada yang menduduki bangku di sebelahku, dengan santai ku tata barang bawaanku agar tak mendzolimi orang lain. Tak terasa, kereta pun perlahan meninggalkan peron pemberhentian. “Hmm.. nampaknya tak ada yang duduk di sebelahku”, gumamku dalam hati.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sebelum akhirnya kereta menaikkan penumpang dari stasiun selanjutnya, aku bergegas melaksanakan shalat dzuhur. Sampai di stasiun selanjutnya, ternyata tak juga ada yang menduduki bangku sebelahku, akhirnya aku bergeser ke dekat jendela lalu membaca beberapa lembar ayat Al- Qur’an.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Perjalanan mengantarkanku melintasi beberapa kota dari Jakarta menuju Cirebon. Sungguh luar biasa dengan adanya transportasi memudahkan orang untuk berpindah dari suatu daerah ke daerah lain hanya dalam hitungan jam. Ketika sampai di Stasiun Haurgeulis (Indramayu), barulah aku terkaget karena ada seorang petugas pengamanan kereta api yang mengantarkan seorang Bapak-Bapak tua dan duduk di sampingku. Karena aku mulai lelah dan mengantuk (karena 2 malam terakhir istirahat yang kurang baik), akhirnya aku memilih untuk tidur.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ketika terbangun, aku masih canggung untuk memulai pembicaraan. “Apa juga yang harus kubicarakan dengan Bapak Tua yang berpakaian ala ulama di sampingku ini. Salah-salah bisa-bisa aku diberi ceramah panjang lebar :-D”</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nampaknya, Bapak Tua di sampingku membaca gelagat ku dan Beliau memulai pembicaraan dengan menanyakan identitasku dan melontarkan ayat Al-Qur’an tentang perintah untuk saling mengenal sesama umat muslim (QS. Al-Hujurat: 13).</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Percakapan antara kami berdua mulai meluas, hingga di satu titik menanyakan tentang tujuan perjalananku siang hari ini. Lalu aku katakan, “dalam rangka mudik lebaran”. Kemudian Pak MA (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">inisial aja yak</i>), mengingatkan saya akan aturan bepergian bagi seorang muslimah yang di antaranya harus disertai dengan mahromnya. Sungguh, aku tak bisa bicara apa-apa. Dalam hatiku langsung “duk”, berasa ada yang nyangkut gitu. Apalagi dengan diberondong pertanyaan berikutnya seputar ‘jodoh’.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Bagiku, perkara jodoh bukanlah dia yang hanya sesuai dengan ekspektasi ku. Itu sudah aku kubur dalam-dalam begitu aku sadar bahwa jodoh juga berkenaan dengan ridho orang tua (karena di dalamnya pasti ada ridho-Nya). Maka ketika ditanya, “kenapa belum menikah sampai usia saat ini?”, ya dengan kesadaran hati aku jawab, “Aku bukan hanya mencari pasangan buat diriku, tapi juga seorang imam yang bertanggung jawab sepenuh hati atas diriku, anak bagi orang tuaku, ayah bagi anak-anakku kelak, adik bagi kakakku, dan kakak bagi adik-adikku. Dan aku masih berharap, dengan kehadirannya mampu membawa perubahan keluargaku yang lebih baik. Aamiin..”.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Seketika, Bapak tersebut mengucap hamdalah, karena saat ini masih menemukan sosok sepertiku. Di tengah maraknya beragam kenakalan remaja dan ke-egois-an anak-anak yang minta berjodoh dengan seorang yang dicintainya tanpa mengingat restu orang tua. Kemudian, diluar dugaan aku Beliau mendoakan agar kelak aku mendapatkan jodoh yang memang benar-benar Allah swt gariskan untukku (AAMIIN….)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; box-sizing: border-box; outline: none 0px;" /></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
to be continued</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
#train #mudik #IdulFitri1437H</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-15718336507022487332016-06-20T16:22:00.003+07:002016-09-02T13:56:08.296+07:00POTRET AYAH DALAM AL QUR’AN DAN PERANANNYA DALAM MEMBANGUN PERADABAN KELUARGA<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Oleh: Ust. Syafi'ie El Bantanie</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam Kajian Dhuha DKM Al-Insan DD Pendidikan</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing)" </i>(Ali Imran: 33)</div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Allah swt. telah memberikan beberapa profil keluarga Nabi untuk dijadikan teladan. Berdasarkan ayat di atas disebutkan ada sosok-sosok teladan ayah yang luar biasa sepanjang masa, ia adalah Nabi Adam as., Nabi Nuh as., Nabi Ibrahim as., dan Imran. Nabi Adam as. dan Nabi Nuh as. tidak disebut beserta keluarganya, karena keluarganya enggan beriman kepada Allah swt dan mempercayai risalah yang dibawanya. Berikut sedikit kisah inspiratif yang dapat dijadikan teladan untuk para ayah dan calon ayah masa kini;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Nabi Adam as. sosok lelaki luar biasa yang dimuliakan Allah swt. selain sebagai manusia pertama di muka bumi, Allah juga memuliakannya dengan cara memerintah malaikat untuk bersujud kepadanya. Allah swt tidak meminta kita untuk mencontoh keluarganya, karena anak-anak Nabi Adam as. (Habil dan Qabil) memiliki dua sifat yang berbeda. Pada saat mereka berqurban, Habil berkurban karena Allah, lalu kurbannya diterima. Tetapi Qabil berkurban bukan karena Allah, dan kurbannya tidak diterima. Qabil dengki kepada Habil. Lalu, Habil dibunuh olehnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2. Nabi Nuh as. anak-anak dan istrinya tidak mau mengikuti perintah Nuh as. untuk
naik ke dalam perahu manakala Allah swt. akan menurunkan azab atas kedzaliman kaum Nabi Nuh as. Mereka menolak, lalu menaiki bukit. Ketika air bah datang dan hamppir menenggelamkan keluarganya, Nabi Nuh as muncul sisi ke-ayah-annya (TQS Hud 44-48).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Adapun profil Keluarga Nabi yang dijadikan contoh:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Nabi Ibrahim as. ayah dari Ismail as. dan Ishaq as. yang sudah jelas keshalihan dan kepemimpinannya. Hampir seluruh keturunan Ibrahim as. menjadi pemimpin (tak lain berkat doa yang dipajatkan oleh Beliau juga). Nabi Ibrahim as. sosok ayah yang sangat tunduk dan patuh kepada Allah swt. Hal yang sangat menyedihkan bagi dirinya adalah manakala penantian panjangnya atas kehadiran anak di tengah-tengah keluarga telah terwujud, Beliau mendapat perintah dari Allah swt. untuk menyembelih anak kesayangannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
2. Keluarga Imron , satu-satunya profil keluarga yang bukan berasal dari kalangan Nabi namun dimuat dalam Al-Qur'an. Istri Imron, Hannah merupakan sosok seorang yang shalihah, sehinga berhasil melahirkan anak-anak yang luar biasa seperti Maryam dan Harun. Profil Istri Imron, termaktub dalam surat Ali Imron 34-37.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk dapat menjadi sosok suami dan ayah yang baik, maka kaum laki-laki perlu mempersiapkan:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="text-indent: -0.25in;">1. Sholeh sebagai individu, sehingga mampu menshalihkan istri dan anak-anak. Sebagaimanan nasihat Imam Syafi'i, “Perbaikan diri sendiri
merupakan awalan untuk memperbaiki keturunanmu, bagaimana cara pandangmu
menentukan cara pandang untuk anak-anakmu”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="text-indent: -0.25in;">2. Mampu mendidik istrinya dengan baik. Kisah durhakanya
anak Nabi Nuh as, sedikit banyak ada kontribusi seorang istri. Istri yang tidak
sholihah dan dibiarkan oleh suaminya akan berdampak pada anak-anaknya. Ketidakseragaman dalam menjalankan visi keluarga menimbulkan
dualisme pembinaan dalam keluarga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="text-indent: -0.25in;">Nabi Muhammad saw. memang mempunyai istri yang banyak, namun Ia berhasil menshalihkan dan mendidik seluruh istri-istrinya. Sampai-sampai Aisyah ra. merasa sangat cemburu kepada
Khadijah Al Qubro karena Rasulullah saw selalu menyebut-nyebut namanya meskipun
Khadijah sudah tiada. Ketika Aisyah protes, Rasulullah menjawab bahwa Khodijah
adalah orang yang pertama beriman kepadaku disaat yang lain mengingkari, ia
yang mensupport dakwahku disaat yang lain mengacuhkanku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="text-indent: -0.25in;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kriteria keluarga yang baik menurut Al-Qur'an juga termaktub dalam QS Ibrahim ayat 35-41:</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="text-indent: -0.25in;">1. Menjadikan rumah tempat tumbuh kembang anak yang
aman dan nyaman. Hal ini merupakan konsekuensi dari visi dan misi bersama antara suami dan istri.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="text-indent: -0.25in;">2. Tanamkan tauhid dan iman sedini mungkin</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="text-indent: -0.25in;">3. Ajarkan ibadah sedini mungkin; mentoleransi
sampai batas memasuki masa baligh</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">4. Memastikan memberikan rizki yang halal pada anak-anak
kita</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Notulen: WA</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-29401230804283813712016-06-17T14:57:00.000+07:002016-06-17T15:01:19.070+07:00PERAN MUSLIMAH DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Oleh : Ibu Liawati<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Dalam Kajian Keputrian 17 Juni 2016 DKM Masjid Al Insan</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfWaifFoxTCRBJD1K06x5pO1HJW_Lt_nvkUKnHle89E_cw11vV6GOveDkMtSXJQC5KrmDjCmjo_dh_t46S7CiCqO0XmoZq86UkiJqZHK30eu9Mb-SFt9Q82fDmP0lXQ0kSe1LHmLeBK_a-/s1600/WhatsApp-Image-20160617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfWaifFoxTCRBJD1K06x5pO1HJW_Lt_nvkUKnHle89E_cw11vV6GOveDkMtSXJQC5KrmDjCmjo_dh_t46S7CiCqO0XmoZq86UkiJqZHK30eu9Mb-SFt9Q82fDmP0lXQ0kSe1LHmLeBK_a-/s320/WhatsApp-Image-20160617.jpg" width="320" /></a></div>
<i><span style="font-size: xx-small;">Foto by: INM</span></i><br />
<i><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i>"Pernikahan
bahagia bukanlah bab menemukan pasangan yang ideal dan sempurna.<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i>Juga bukan tentang
bagaimana bisa selalu rukun tanpa konflik di sepanjang kehidupan berumah
tangga. Pada kenyataannya, tidak ada manusia sempurna di zaman kita hidup
sekarang ini. Semua orang memiliki kekurangan, kelemahan dan sisi negatif
lainnya". (Ust. Cahyadi Takariawan)<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i>“Dan di antara ayat-ayat-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir” [Ar-Rum 21].<o:p></o:p></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b>1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Definisi
Sakinah, Mawaddah, Rahmah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<i>Sakinah :</i> tenang, merasa aman,
dilindungi, terhormat, penuh kasih saying, mantap, dan memperoleh pembelaan. Dalam
QS Ar-Rum: 21 terdapat kata <i>“litaskunu
ilaihaa”, </i>ini berarti Allah menjodohkan manusia (berpasang-pasangan) dalam
rangka meraih rasa tentram, nyaman, penuh kasih sayang satu sama lain. Bertemunya
dua orang dari keluarga dan latar belakang yang berbeda, tentu membutuhkan
waktu untuk saling beradaptasi. Gejolak terasa sangat keras dalam rentang waktu
3-6 bulan pertama, dibutuhkan kerja keras untuk memahami satu sama lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
Sakinah merupakan
pondasi yang harus dikuatkan dalam membangun rumah tangga, karena berasal dari
sakinah inilah muncuk mawaddah dan rahmah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<i>Mawaddah : </i>jenis cinta yang membara,
menggebu-gebu kepada lawan jenis (pasangannya) karena adanya hawa nafsu yang
menyertai dalam mencintai pasangannya. Setiap makhluk Allah diberikan rasa <i>mawaddah </i>(termasuk binatang). <i>Mawaddah </i>ini cenderung kepada yang
bersifat material/fisik: kecantikan, tinggi badan, dsb.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<i>Rahmah :</i> Ampunan, anugrah, karunia,
belas kasih, kasih sayang, rezeki.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<i>Rahmah </i>disini memiliki pengertian: jenis
kasih sayang yang lembut, siap berkorban untuk menafkahi dan melayani, serta
melindungi satu sama lain. <i>Rahmah </i>bersifat
qalbiyah, yang kemudian berubah wujud menjadi nyata dalam perilaku dan
interaksi keseharian antara pasangan suami istri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b>2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Ciri-ciri
Keluarga Sakinah, Mawaddah, Rahmah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
</div>
<ul>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Suasana dalam keluarga penuh dengan nilai-nilai
islami; tegaknya syariat Allah swt di dalamnya</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Yang muda menghormati yang tua, yang tua
menyayangi yang muda</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Santun dalam bergaul, sederhana dalam
berbelanja, membudayakan saling menasihati, dan saling belajar</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Hubungan antara suami istri harus atas dasar “mencintai
dan menyayangi karena Allah. Saling percaya dan saling melindungi (TQS Al
Baqarah: 187). </span>Jangan sering curhat apalagi membuka aib pasangan
kepada orang lain sekalipun itu teman dekat. Kalaupun terpaksa harus bercerita,
carilah orang yang dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi.</li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Suami istri harus memperhatikan kondisi sosial. Dalam
hal mahar, nafkah, dan cara bergaul harus mengutamakan kema’rufan.</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Memperhatikan </span><i style="text-indent: -0.25in;">culture </i><span style="text-indent: -0.25in;">yang berbeda. Apabila suami istri berasal dari suku yang
berbeda, maka harus saling belajar dan memahami kebiasaan masing-masing.</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Suami istri secara tulus menunaikan hak dan
kewajibannya</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Semua keluarga beriman dan taqwa, menjadikan
hukum-hukum islam sebagai pedoman hidupnya</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Rezeki yang dihasilkan untuk menafkahi anak (dan
istri) berasal dari harta yang halal</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Anggota keluarga selalu ridho atas ketentuan
Allah dan ikhlas atas takdir yang digariskan</span></li>
</ul>
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Membangun keluarga yang <i>sakinah,
mawaddah, wa rahmah</i> bukan hanya tanggung jawab suami atau istri saja. Namun perlu
adanya suatu kolaborasi, saling belajar, memahami, dan menasihati dalam
kebaikan dan kesabaran. Pasangan suami istri harus mampu mengoptimalkan
nilai-nilai baik yang mereka bawa dari keluarganya masing-masing demi mewujudkan
keluarga yang lebih baik dari sebelumnya, meminimalisir atau bahkan mengikis
habis kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang ada pada keluarga sebelumnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maka setiap orang (laki-laki
maupun perempuan) berkewajiban untuk mencari calon pasangan dan calon orang tua
bagi anak-anaknya dari golongan yang baik. Adapun kriteria memilih pasangan
yang baik antara lain:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
</div>
<ul>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Shalih/shalihah</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Mengutamakan keimanan dan ketaqwaan</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Memilih pasangan dari keturunan keluarga yang
terjaga kehormatan dan nasabnya</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Niatkan menikah untuk beribadah kepada Allah swt</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Harus memilih pasangan berdasarkan pemahamannya
kepada ilmu-ilmu dasar tentang keluarga (paham tanggung jawab, hak dan
kewajiban suami istri)</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Suami istri mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya</span></li>
<li><span style="text-indent: -0.25in;">Komitmen penuh menjalani kehidupan rumah tangga</span></li>
</ul>
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b>3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Peran
Muslimah dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Rahmah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
Muslimah harus
mampu berperan sebagai kekasih, ibu, dan sahabat dalam keluarga<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Sebagai seorang kekasih, maka muslimah harus
memiliki kriteria:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span>Taat kepada Allah swt (TQS At Tahrim : 5), salah
satu bentuk upaya yang dilakukan oleh muslimah yang taat kepada Allah swt
adalah menjaga sholat dan ibadah wajib lainnya, taat kepada suami, menjaga
pandangan dan kehormatan diri dan keluarganya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Taat kepada suami (TQS An Nisaa : 34)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Lembut dan pemalu (TQS Al Qashas : 25)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Pecinta : tidak berharap menerima tapi
senantiasa memberi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
…………………………………………………<i>to be continue…………………………………<o:p></o:p></i><i>……………</i></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Notulensi : WA<o:p></o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-19482932552179875322016-04-22T15:02:00.003+07:002016-04-22T15:07:22.916+07:0024 Bersemi (BERharap SEgala iMpian Indah *pada waktunya*)<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrS0wJT7un3EFKrk6wjGJoQmuwNveIiOKgbgBAI5fiDN7W34LtJ3J0IWDN0UvDqLVRtfOpKwQ3Ew6FMhVnNcHtcZUmdCVEywTUGmb4COjl8kWadzD6nr8TpKCgavQd2ABKl3cYygdJsTQY/s1600/tes.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrS0wJT7un3EFKrk6wjGJoQmuwNveIiOKgbgBAI5fiDN7W34LtJ3J0IWDN0UvDqLVRtfOpKwQ3Ew6FMhVnNcHtcZUmdCVEywTUGmb4COjl8kWadzD6nr8TpKCgavQd2ABKl3cYygdJsTQY/s320/tes.jpg" width="242" /></a>Membuka mata pertama kalinya di hari ini, ternyata sudah ada yang menyisipkan doa nya tepat di pukul 00:00 WIB. Terima kasih atas nikmat ukhuwah yang telah Engkau berikan kepada saya hingga detik ini. Inikah berkah robithoh yang selalu terpanjatkan antara saya dan adik-adik binaan saya? Selepas membaca dan membalas ucapan tersebut, saya kembali melanjutkan tidur saya karena jam masih menunjukkan sekitar pukul 02:30 WIB.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menjelang Subuh, saya kembali terjaga. Bersyukur saya masih diberi kesempatan menikmati indahnya alunan adzan Subuh. Sayang, hari ini saya tak bisa bermunajat padamu dalam sujud panjangku. Bagiku, hari ini bukanlah hari yang istimewa apabila syukurku terhenti dan tanpa adanya do'a-do'a dari orang terkasih (keluarga). Bapak dan Ibu tak pernah lupa akan hari ini, ucapan itu selayaknya lebih layak disandingkan untuk perjuangan kalian. Perjuangan penuh makna dan keikhlasan, tak pernah memperhitungkan tenaga, waktu, dan pikiran. Yang telah sabar menjaga dan mendidik saya sampai usia 24 tahun. Tak banyak yang saya dedikasikan kepada mereka, bahkan di detik-detik seperti ini pun saya masih merepotkan mereka. Dibilangnya saja saya sudah berpenghasilan, namun nyatanya sejauh ini semua itu (mungkin) hanya saya nikmati seorang diri. Tapi, sedikitpun tak pernah saya lihat mereka mengeluhkan itu di hadapan saya. Semoga keberkahan dan rahmat Allah mengiringi langkah Ibu dan Bapak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, satu per satu rekan-rekan terdekat mengirimkan ucapan selamat, doa, dan nasihat. Saya bahagia dan haru, menemukan kalian semua di dunia perantauan. Kalian bukan cuma sekadar teman, tapi juga keluarga bagi saya di kota perjuangan ini. Memasuki usia saya saat ini, banyak sekali kejutan kehangatan yang Engkau hadirkan di tengah-tengah saya. Mereka, mungkin belum terlalu mengenal jauh pribadi saya yang seperti apa tapi mau menerima kehadiran saya dalam hidupnya. Terima kasih, terima kasih atas kehangatan dan kelembutan yang kalian berikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada yang patut saya keluhkan, karena Tuhan telah menjamin segalanya sampai detik ini. Tinggal bagaimana saya mampu menghadirkan rasa qana'ah, mengelola setiap jengkal langkah yang saya lewati agar menjadi sebuah nilai pengetahuan, pengalaman, dan hikmah yang kemudian harus saya teruskan kepada orang-orang di sekitar saya, agar mereka pun merasakan keberkahan dari keberadaan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai resolusi?</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tak mau menyebutnya ini sebuah resolusi, saya lebih memilih menyebutkan sebagai proyeksi kebaikan yang akan saya ukir di usia saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara sadar, perlahan namun pasti saya harus dewasa dan bijak dalam meninggalkan zona kenyamanan. Ya, kampus bagi saya merupakan zona nyaman untuk berakselerasi. Tapi, sudah saatnya kita untuk tumbuh dan mewarnai dunia luar sana. Dalam hitungan hari ke depan, saya harus siap dengan suasana dan kawan-kawan baru. Menemui dan membentuk lingkaran-lingkaran baru di luar sana. Karena dakwah merupakan sebuah keniscayaan yang mengubah dari sesuatu yang belum baik menjadi kebaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencapai tahapan selanjutnya, saya pun harus memberanikan diri mengambil resiko dari keputusan yang telah saya ambil dan jalani sejauh ini. Saya harus siap memasuki gerbang kehidupan yang selanjutnya. Semoga Allah ridho dan membukakan kemudahan-kemudahan jalan menuju kesana. Semoga itu tercapai di tahun ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melanjutkan dakwah dengan diperkuat oleh organ-organ lainnya, memperdalam ilmu agama lebih serius lagi, agar kelak mampu mencetak generasi-generasi cerdas yang berakhlaq islami berwawasan luar negeri. (Aamiin)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<img src="blob:https%3A//web.whatsapp.com/0728dba5-4371-45d6-abca-2c75f51c7e75" /><img src="blob:https%3A//web.whatsapp.com/0728dba5-4371-45d6-abca-2c75f51c7e75" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<img src="blob:https%3A//web.whatsapp.com/0728dba5-4371-45d6-abca-2c75f51c7e75" /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-58763356640836995202016-03-04T18:01:00.000+07:002016-11-09T12:33:50.162+07:00Sudut Penantian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img src="http://www.qureta.com/sites/default/files/styles/foto_naskah/public/hujan-dan-pagi.jpg?itok=vH8KNN8D" height="212" width="320" /></i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Kita tak kuasa memilih, akan dengan siapa kelak mengakhiri penantian ini. Tapi kita bisa mengupayakan untuk mengakhiri penantian ini dengan cara yang baik”</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Aku masih setia menantimu di sudut ruangan khayalku. Membayangkanmu lewat celah jendela imajiku. Melempar senyum padamu, saat engkau menari di tengah derasnya hujan di luar sana. Aahh.. sayangnya itu hanya ada dalam imajiku. Tapi aku yakin, bukan hanya aku yang mulai resah dengan kondisi seperti saat ini. Aku bukan tak mampu untuk mengambil keputusan, atau bahkan tak yakin dengan apa yang kumiliki saat ini.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kadang memang keinginan tak selalu harus terwujud sesuai dengan harapan. Adakalanya kita harus bersabar, untuk menyempurnakan beberapa keping <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">puzzle</i> yang terserak di bumi Allah ini. Kadang kita harus berpikir untuk menelisik misteri teka-teki Sang Illahi. Tapi satu hal yang aku yakini sampai detik ini, bahwa skenario-Nya selalu lebih indah dari apa yang kita rencanakan.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Aku sepakat dengan sebagian orang, bahwa menunggu adalah hal yang paling tidak mengenakkan. Tak ada yang suka, apalagi dalam sebuah ketidakpastian. Tapi aku memilih untuk mengurai ketidakpastian itu menjadi sebuah keniscayaan, dengan cara menikmati setiap detik yang Allah berikan padaku untuk terus memperbaiki diri.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Berpetualang ke belahan bumi Allah yang belum sempat dikunjungi, mendalami ilmu Allah yang maha luas, memprioritaskan keluarga di atas segalanya, serta menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, itulah jalan yang aku pilih untuk mengisi masa-masa penantian itu. Karena aku yakin, ketika aku berusaha untuk memperbaiki diri dalam penantian ini, kamu pun di sana sedang melakukan hal yang sama.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; box-sizing: border-box; outline: none 0px;" /></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 21px; margin-top: 15px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Seketika, aku tersadar dari lamunan. Masih ditemani rintik hujan, suara adzan maghrib, dan kesendirian..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-9332115791279318072016-03-04T13:12:00.000+07:002016-03-04T13:12:12.763+07:00Berasabar Dalam Kesetiaan<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU1Er3MsEtpuEibPogUmEHcXVLA5OOxHO2KXbyrOWbfb0zPQWvJzBegPGgB0VhoOc_g2jKVqBXn_vIfSjkihkR7gQ3LRnXheEeyYcT7kmrZgN-rFSRGQBFjaFvrKV-0CO16HBINd3jfN38/s1600/waiting.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU1Er3MsEtpuEibPogUmEHcXVLA5OOxHO2KXbyrOWbfb0zPQWvJzBegPGgB0VhoOc_g2jKVqBXn_vIfSjkihkR7gQ3LRnXheEeyYcT7kmrZgN-rFSRGQBFjaFvrKV-0CO16HBINd3jfN38/s320/waiting.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">https://eapriani51.files.wordpress.com/2013/03/waiting.jpg</td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sabar bagi setiap orang adalah
sesuatu yang mudah diucapkan namun sulit direalisasikan. Karena kita semua tahu
bahwa namanya godaan kehidupan selalu ada. Baik itu datangnya dari diri sendiri
maupun dari luar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sabar, entah aku yakin atau
enggak kalau itu tiada batasnya. Namun nyatanya ketika sudah sampai pada puncak
atau bisa dibilang <i>stuck </i>dalam satu
tekanan seringkali kesabaran itu hilang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pun juga dalam hal penantian.
Menanti kamu yang kelak menjadi calon imamku. Bukanlah hal yang mudah.
Mempersiapkan hal tersebut pun bukan hal yang mudah. Persiapan ruhani, jasmani,
finansial, keluarga, termasuk mempersiapkan cara ketemu kamu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dulu, entah kenapa begitu yakin.
Namun setelah semua dibukakan rahasia dibalik semua itu mulailah muncul rasa
ragu-ragu. Apakah mungkin ini trik syeitan untuk mengelabuhi hati manusia?<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Pun juga hal itu terjadi di kamu, semoga sabar
senantiasa menjadi pengokoh diri kita. Semoga doa-doa yang terpanjatkan mampu
menembus arsy-Nya sehingga mempertemukan kita dalam satu ikatan <i>mitsaqan ghalizhaa.</i></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-26863587040651331222016-03-03T16:44:00.000+07:002016-03-03T16:46:02.990+07:00Ketika Kamu Asyik Membuat Life Plan<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT41X8TSGiz3v_6e2pECNdlpbEOeo3VbQwLceMYu38ZQJSm8MvteemlbQjwXcp3YcWZTQCkDIA_jp_gj2q-oYJt8aNvlDSKQ6GMqyjnz_rao7jtDgUHvSyOug62G36C4yAWy0dhoUn1yqw/s1600/Plan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT41X8TSGiz3v_6e2pECNdlpbEOeo3VbQwLceMYu38ZQJSm8MvteemlbQjwXcp3YcWZTQCkDIA_jp_gj2q-oYJt8aNvlDSKQ6GMqyjnz_rao7jtDgUHvSyOug62G36C4yAWy0dhoUn1yqw/s320/Plan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">https://www.fidelity.com/bin-public/060_www_fidelity_com/images/Viewpoints/II/portfolio_plan_alt355x209.jpg</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Life Plan, </i>mungkin tak asing bagi setiap orang</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Life Plan </i>disusun bukan hanya semata-mata meluapkan khayalan daam
bentuk tertulis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Life Plan </i>sesungguhnya adalah doa dan motivasi diri untuk
mencapainya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Life Plan </i>adalah <i>controller </i>dan
target agara kita focus mencapainya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun ingat, Allah adalah
sebaik-baik sutradara<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ia telah menyiapkan skenario
terbaik bagi hamba-Nya</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Barangsiapa
bersungguh-sungguh, maka ia berhasil</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-66819494390990379622015-12-27T09:40:00.000+07:002015-12-27T09:40:59.602+07:00Bogor: Kota Sejuta Cerita, Beribu Impian (Bagian 2)Setelah kurang lebih 1 tahun, saya ingin melanjutkan tulisan puzzle ini ke bagian ke-2. Sekarang mungkin bisa dikatakan sudah banyak episode terlewati. Dari segi usia pun bisa jadi aku sudah lebih dewasa, sehingga dituntut bijak menghadapi berbagai fenomena kehidupan.<br />
<br />
Bogor, benar-benar menjadi kota penuh misteri yang aku singgahi. Selepas lulus kuliah, aku merencanakan segala hal dengan begitu ideal. Aku lupa, karena pasti ada faktor alfa yang mungkin akan mengubah rumus kehidupan yang telah aku susun. Ada juga tingkat kepercayaan Allah sebesar 1% diluar 99% usaha kita.<br />
<br />
Kalian tahu, 3 September 2014 lalu merupakan momen berharga sepanjang hidupku. Karena aku berhasil mendatangkan orang tuaku untuk menjadi saksi perjuanganku selama kurang lebih 49 bulan di Kampus Pertanian yang pro rakyat ini. Pagi itu, air mata sengaja aku bendung. Aku tak ingin rasa lelah yang orang tuaku dapati setelah menempuh perjalanan seharian pada 2 September 2014 untuk membelah Cirebon-Bogor semakin terasa. Aku sangat memahaminya, karena gurat-gurat lelah itu masih nampak di wajah mereka. Dalam hati terjadi 'pertarungan bathin' luar biasa.. Karena tak semuanya mengalami apa yang terjadi pada saya dan keluarga saya. (Semoga semua dapat mengikhlaskan yang terjadi).<br />
Begitu nama saya disebut diiringi nama besar keluarga, sambil disebutkan predikat kelulusan sungguh saya tak bisa bayangkan apa yang terjadi pada orang tua saya yang menyaksikan prosesi wisuda S1 saya di podium belakang sana. Yang saya rasakan saat itu, gemetar tubuh dan beban semakin berat dengan adanya pemberkatan dua huruf di belakang nama saya "SP" (Sarjana Pertanian). Karena disana ada banyak tumpuan rakyat Indonesia terutama dari kalangan menengah ke bawah yang butuh dimerdekakan suaranya oleh seorang Sarjana (Pertanian).<br />
Setelah semua prosesi selesai, keluargaku memeluk erat tubuh ini sambil menitikkan air mata. Mungkin itu puncak kebahagiaan dan kebanggaan atas gelar Sarjana pertama yang tercetak dalam keluarga saya. Tapi, jauh di dalam hati saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa memberikan prestasi yang terbaik. Bahkan, ini belum apa-apa. Saat di dalam gedung GWW (Grha Widya Wisuda) tadi saya menerima SMS untuk mengikuti microteaching di salah satu SMP IT yang ada di Bogor. Saya tak tahu lokasi sekolahnya dimana, namun saya yakin jika Allah menyimpan rezeki saya disana, Allah pula lah yang akan membimbing saya kesana.<br />
Untuk itu, meskipun barang-barang telah saya kemasi, saya memilih untuk tidak ikut pulang ke rumah meskipun saya telah berhasil menuntaskan studi Strata 1. Keesokan harinya saya mengikuti interview dan langsung dinyatakan lolos untuk membersamai siswa SMP IT tersebut dalam belajar IPA.<br />
<br />
HAMDALAH, mungkin kalian akan bertanya-tanya mengapa saya harus mengorbankan keilmuan saya dan memutuskan menjadi seorang guru? Bagi saya, cita-cita menjadi seorang guru tak pernah bisa terhapus dari memori kehidupanku. Guru segala-galanya dalam kehidupan. Dan ketika mengajar, disanalah saya bisa berintrospeksi karena (sering) berbuat tak wajar pada guru-guru saya. Saya merasakan betapa sulit dan beratnya mengubah paradigma, moral, dan kebiasaan siswa. Padahal orang tua sudah menyerahkan sepenuhnya ke pihak sekolah.<br />
Disini, kuantitas ibadah saya tetap bisa terjaga. Bahkan bisa dikatakan meningkat secara kualitas. Waktu shalat dhuha terjadwalkan dengan baik, shalat dzuhur dan ashar (diwajibkan) berjamaah, bahkan saya sempat malu karena kuantitas dan kualitas hafalan saya tak seberapa dibanding siswa-siswa disini. Sayangnya hari-hari seperti ini tak berlangsung lama. Karena saya memutuskan untuk belajar di tempat lain dan memperdalam hal lain pula.<br />
<br />
Keputusan ini saya ambil setelah mendengar pertimbangan dari beberapa pihak terutama orang tua. Akhirnya saya memutuskan untuk belajar pemberdayaan zakat di bidang pendidikan. Salah satu keinginan untuk memperdalam bidan pendidikan dan sosial saya rasa dapat saya raih disini, di tempat dimana saya sekarang beramal sambil belajar.. Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa.<br />
<br />
Masuk ke lingkungan yang asing bagiku, cukup sulit. Tapi itu semua sedikit terbantu karena sebagian besar orang-orang disini adalah senior saya di kampus. Semoga ini bukan Nepotisme, tapi saya meyakini telah mengikuti serangkaian tes semuanya dengan fair. Hingga saya berhasil menduduki posisi staf HR dan admin Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa. Posisi ini menurut orang-orang sudah lama kosong dan berkali-kali merekrut orang namun belum ada yang berhasil.<br />
Saya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya berusaha belajar cepat dan tanggap. Karena saya disini menjalankan amanah dari para muzakki. Inilah yang membuat saya senang, karena selalu otomatis diingatkan menjadi orang yang amanah dengan bekerja disini.<br />
Tiga bulan pertama, berjalan mulus. Ujian mulai terasa ketika saya harus dipindah tugaskan karena perubahan yang terjadi di lembaga. Saya diminta untuk menguatkan tupoksi rekan-rekan di bagian Marketing Komunikasi. Satu bidang yang selalu ku hindari selama ini. Tapi disinilah saya harus menjawab tantangan skenario terbaik dari-Nya. Setelah saya bersikeras mempertahankan agar saya tetap di HRD dan menolak ditempatkan di QMS (Quality Management System).<br />
<br />
Pelajaran demi pelajaran saya cerna. Namanya bekerja dengan jemaah manusia, tak pernah luput dari kesalahan dan kekurangan. Mendapat komplain sana-sini, mendengar kabar dan isu yang tak mengenakkan hati,bahkan bekerja di bawah tekanan sekalipun harus saya lewati sebagai bentuk pendewasaan. Melihat rekan-rekan 1 tim yang stress, bahkan tak jarang kita bersinggungan karena sama-sama stress nya, menitikkan air mata sampai ketawa bareng-bareng itulah suasana dalam tim. Karena di posisi ini pula, saya bisa merasakan tingginya aktivitas di akhir pekan meskipun itu seharusnya libur, bolak-balik luar kota, keluar masuk tempat penting, hingga bertemu orang-orang penting. Allah tentu lebih tahu atas segala sesuatunya, sehingga mengirim saya ke posisi ini. Disini pula, saya bisa lebih jauh mengenal program dan penerima manfaat yang luar biasa potensinya. Saya turut menjadi bagian dari mereka dalam mewujudkan impiannya. Mengenal lebih dekat satu per satu dari mereka, terutama anak-anak marjinal yang di sekolahkan di sekolah luar biasa yang kami sebut SMART Ekselensia Indonesia. Benar-benar mencetak generasi SMART dan tangguh. Banyak prestasi-prestasi luar biasa dari mereka, meskipun kata mereka itu adalah bakat alami. Saya tergugah untuk dapat membantu bakat-bakat alami itu menjadi sebuah karya luar biasa dengan mengarahkan atau mungkin mewadahinya kalau bisa. Ada yang jago secara akademik, ada yang jago desain, nulis, berpuisi, hafidz, futsal, hingga bermusik dan seni tari. Unik, ini sekolah seperti bukan sekolah. Melainkan tempat untuk mereka mengembangkan potensi-potensi tersebut.<br />
<br />
Kini, Allah rasa cukup bagi saya mengemban amanah dan belajar di posisi itu. Sekarang Allah sedang mengarahkan saya untuk menapaki jenjang karir yang lain. Tentunya dengan tantangan yang tak biasa. Sehingga, setahun yang lalu saya pernah menolaknya, tapi lain menurut Allah. Allah mengantarkan saya untuk menapaki posisi ini. Semoga saya semakin amanah..<br />
<br />
Masih banyak misteri, cerita, dan impian kehidupan lainnya yang mungkin akan terjadi pada saya di kota ini. Bagi sebagian orang mungkin beranggapan saya ini beruntung, tapi sejujurnya banyak hal yang kadang saya rasakan tak seberuntung orang lain. Tinggal bagaimana kita coba untuk mensyukurinya.<br />
<br />
Terima kasih atas tarbiyah 1 tahun terakhir ini yaa Rabb. Dengan membersamai saya bersama orang-orang tangguh dan terkasih, yang sama-sama mempunyai semangat juang yang tinggi. Semoga Engkau menjaga mereka untuk ku.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-30704271286156596992015-09-15T11:53:00.002+07:002015-09-15T11:53:26.082+07:00Kelana Hati yang Gersang<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWm4COhhW9q5EjsevRxVMgLuV_ZtYWLjSz7SCgTLtsdJIkT3hat40u5yHZQitFlTE0w9wxC8jvQ01dI1_Wb5aFzIK6BfBZxFoEwg0Qm4CHEZahV48wDyIMYkTH9XXVpTy_oZtPzOiOqkoc/s1600/20.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWm4COhhW9q5EjsevRxVMgLuV_ZtYWLjSz7SCgTLtsdJIkT3hat40u5yHZQitFlTE0w9wxC8jvQ01dI1_Wb5aFzIK6BfBZxFoEwg0Qm4CHEZahV48wDyIMYkTH9XXVpTy_oZtPzOiOqkoc/s1600/20.jpg" /></a>Menjadi seorang pengelana bagi beberapa orang mungkin hal yang menyenangkan. Apalagi bagi seorang yang dirinya enggan terikat atau mengikatkan diri kepada sesuatu. Ia mendeklasrasikan dirinya sebagai seorang yang merdeka, melakukan segala sesuatunya sesuai dengan kehendak diri untuk mencapai puncak kepuasan.<br />
<br />
Namun, sebagai makhluk sosial tentu saja manusia tak dapat 100% menjadi orang yang 'merdeka'. Tetap saja kita membutuhkan orang lain sebagai teman, partner, bahkan sebagai lawan sekalipun. Atau untuk saling melengkapi atas kekurangan yang ada pada diri masing-masing.<br />
<br />
Akan datang masanya, kita merasakan kekosongan hati karena kesendirian. Saat melihat orang-orang di sekitar kita aktif bercengkerama, tertawa, dan bertukar cerita satu sama lain. Itu fitrah. Belum lagi, saat kita akhirnya tak mampu menyelesaikan suatu perkara atau tantangan dengan seorang diri. Apakah kita akan menikmati "kemerdekaan" yang kita maksud? Jawabannya, belum tentu. Karena kita membutuhkan mereka semua, orang-orang yang ada di sekeliling kita.<br />
<br />
Tapi, jangan khawatir kualitas "me time" akan berkurang. Hal tersebut masih bisa kita jaga asalkan dikomunikasikan dengan baik dengan mereka. Ada kalanya kita butuh waktu sendiri untuk bermuhasabah dan menyusun strategi-strategi kebaikan berikutnya. Di waktu-waktu itu juga, kita dapat merasakan keindahan berdialog dengan Sang Khaliq, mengutarakan apa yang dimaksud dalam hati dan mencari kunci jalan menggapainya.<br />
<br />
Jadi, sejauh dan sekuat apapun kita mengelana seorang diri suatu saat akan menemukan lembah keterasingan dalam kesendirian dan titik dimana kita benar-benar merasakan keindahan kehadiran orang-orang di sekitar. Janganlah menutup diri, karena kita tak tahu jalan Allah memberikan kebaikan dari mana..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-14197421433981702552015-06-09T16:20:00.000+07:002016-03-18T12:39:48.654+07:00About Wedding<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernikahan merupakan ikatan suci
yang kuat (<i>Mitsaqan ghalizhaa</i>). Yang
mampu menggetarkan arsy-Nya, menurunkan malaikat ke bumi, menjadikan dua kubu
keluarga besar yang tadinya bukan siapa-siapa, menjadi satu keluarga besar
pasca terjadinya ijab qabul.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernikahan bukanlah sebatas <i>ceremonial </i>belaka guna mengubah suatu
“status”. Menghalalkan yang sebelumnya haram. Bukan hanya untuk menikmati yang
indah atau nikmatnya saja. Tapi jauh dibalik perjanjian kuat itu ada tanggung
jawab besar yang harus dipikul satu sama lain, tanggung jawab membangun sebuah
peradaban islami.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernikahan itu bukan ajang untuk
melepas beban, tapi untuk saling menanggung beban dan menguatkan satu sama
lain. Bukan untuk mencari orang yang mampu menerima atau memahami kita, tapi
juga sarana untuk belajar menerima dan memahami pendamping kita.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernikahan itu menghapus jurang
perbedaan. Tapi jika kita belum siap menerima perbedaan, masih sering
mengeluhkan hal-hal yang tidak sesuai (yang menimpa diri kita), jangan bermimpi
kamu dapat bijaksana menjalani hari-hari yang sebelumnya terbayang indah.
Sehingga tak jarang hari-hari yang dilalui justru terasa mencekam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWka56QEkKPZpbCfL-H-B3ffvp_OLWsSdzswZbAgvo0x_iRX_SxBroFEX3tvRtRT1r0aBqnd8NvXUUS9K9M9TYO70p8zXVlgeo76JcOx_6MF0khr01gNuMdqpC55BfKpZVkPY-zMKr-OC1/s1600/Cincin+Kawin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWka56QEkKPZpbCfL-H-B3ffvp_OLWsSdzswZbAgvo0x_iRX_SxBroFEX3tvRtRT1r0aBqnd8NvXUUS9K9M9TYO70p8zXVlgeo76JcOx_6MF0khr01gNuMdqpC55BfKpZVkPY-zMKr-OC1/s400/Cincin+Kawin.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><i>Picture taken from: http://www.whenwedding.com/9-macam-logam-mulia-untuk-cincin-kawin/</i></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-49050544131355616872015-03-23T08:54:00.000+07:002016-04-13T12:10:03.547+07:00PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB WANITA MUSLIMAH<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Tanggung
Jawab Wanita Muslimah</span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="line-height: 115%;">“Barangsiapa
yang mengerjakan amal-amal shaleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang
beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau
sedikitpun” </span></i><span style="line-height: 115%;">(QS An- Nisa:
36)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Secara
umum, tanggung jawab wanita dan laki-laki sama di hadapan Allah SWT, yaitu
beribadah kepada-Nya dan melaksanakan fungsi kekhalifahan di atas muka bumi.
Kelak akan dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan di akhirat atas
semua yang telah mereka lakukan selama di dunia.</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Untuk memudahkan
peng-kategori-an tanggung jawab muslimah, maka dibedakan menjadi dua periode
kehidupan wanita muslimah</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sebelum
Menikah</span></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Birrul
Walidain (Berbuat Baik kepada Orang Tua)</span></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Demikian halnya dengan muslim dan muslimah lainnya, hendaklah
mendahulukan berbuat baik kepada ibu, lalu kepada Bapak</span><span style="line-height: 115%;">. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW berikut.</span></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">d)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Menunaikan
Janji Kedua</span><span style="line-height: 115%;"> Orang Tua</span></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kepada
Suami</span></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">Untuk itu</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">,
hendaknya ia mempunyai pengetahuan bahasa Arab baik nahwu, sharaf, dan
balaghah. Demikian pula menguasai bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang
didakwahinya.</span></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Tulisan ini merupakan bahan siar pada program PUSPA INDONESIA RRI PRO 1 BOGOR (06 Maret 2015)</span></span><br />
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Diantara keutamaan muslimah sebelum
menikah adalah menunaikan hak kedua orang tuanya. Demikian itu merupakan sunnah
Nabi SAW. Berikut beberapa tanggung jawab muslimah terhadap orang tuanya</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">“Semb</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="line-height: 115%;">ah</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">lah Allah dan jangan
kamu persekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang
tua, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri”. </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">(QS
An-Nisa:36)</span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Dalam hadist yang diriwayatkan oleh
Muttafaqun ‘Alaih yang mengisahkan tentang kedatangan seorang laki-laki kepada
Rasulullah SAW yang mem-bai’at-nya untuk berhijrah dan berjihad dengan tujuan
mencari pahala Allah SWT. Rasulullah SAW tidak langsung menerimanya, tetapi
bertanya terlebih dahulu tentang keberadaan orang tuanya. Ketika ia menjawab
kedua orang tuanya masih hidup, Rasullah meminta laki-laki tersebut untuk
kembali kepada orang tuanya dan mempergauli keduanya dengan baik.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Terhadap orang tua yang musyrik
sekalipun kita perlu tetap menjaga hubungan baik dengannya. Berbuat baik kepada
orang tua berarti tidak durhaka kepadanya dalam bentuk perkataan kasar, suara
yang melampaui suara orang tua, berakat “uf” atau “ah”, menyakiti hati
keduanya, menganiaya keduanya, tidak menghormati keduanya, tidak memuliakan
keduanya,</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">termasuk
membiarkannya bekerja keras padahal mampu membantunya. </span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Hal ini seperti terdapat pada kisah Ibrahim a.s yang mencoba menyadarkan ayahnya terlebih dahulu sebelum berdakwah kepada orang lain. Ia menyampaikan dengan bahasa yang sopan dan halus, sebagaimana anak terhadap orang tuanya. Namun niat baik yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim a.s. justru dibalas dengan hujatan dan murka sang ayah. Karena ayahnya berfikir, Nabi Ibrahim a.s telah menghina budaya leluhurnya hingga berujung pada pengusiran Nabi Ibrahim a.s dari rumahnya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Nabi ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata
kasarnya sikap tenang, sebagai anak terhadap ayahnya seraya berkata : “Oh
ayahku, semoga engkau selamat, aku akan tetap memohon ampun bagimu dari
Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah.
Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan
doaku untukmu.” Lalu keluarlah Nabi ibrahim as meninggalkan rumah
ayahnya dalam keadaan sedih dan prihatin karena tidak berhasil
mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.</span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">"Pernah
datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW dan bertanya, “Ya Rasulullah!
Siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik?” Rasulullah SAW
menjawab, “Ibumu”. Orang tersebut bertanya, “Siapa Lagi?”, Rasulullah SAW
menjawab, “Ibumu”. “Siapa lagi?” “Ibumu”. Kemudian siapa lagi? Rasullah SAW
menjawab “Bapakmu”. </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">(HR Muttafaqun ‘Alaih)</span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Menghormati
</span><span style="line-height: 115%;">dan Menyambung Persaudaraan dengan Kerabat Kedua Orang
Tua</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">c)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Mendoakan</span><span style="line-height: 115%;"> dan Memhonkan Ampun untuk Kedua Orang Tua</span></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">“Rendahkanlah
dirimu di hadapan mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan doakanlah, ‘Wahai
Tuhanku! Kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku di waktu kecil.” </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">(QS Al-Isra: 24)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sesudah
Menikah</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Periode ini merupakan periode memasuki
kehidupan berkeluarga untuk membentuk rumah tangga islami. Pada tahap ini ada
tiga tanggung jawab besar.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Ketaatan seorang muslimah kepada
suaminya adalah perintah Allah Azza wa Jalla. Di balik perintah itu, terkandung
keutamaan-keutamaan:</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -19.1pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;"><i>*)</i><span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Masuk
pintu surga dari pintu manapun yang dikehendaki. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Jika seorang wanita shalat lima waktu, shaum di bulan Ramadhan, dan
taat kepada suaminya, ia berhak memasuki surga dari pintu mana saja yang ia
kehendaki.” </i>(HR. Imam Ahmad dan Imam Ath-Thabrani)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -19.1pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">*)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Mendapat
Ampunan</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Selain itu, “Burung-burung di
udara, hewan di lautan, dan para malaikat memohon ampunan kepada Allah bagi
wanita yang taat kepada suaminya dan suaminya ridha kepadanya.” (HR Muttafaqun
‘Alaih)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kepada
Anak</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Peran seorang muslimah sangat
strategis di dalam rumah tangga. Seorang muslimah di samping sebagai isteri
dari suami, juga sebagai pemimpin di dalam urusan kerumahtanggan, terutama
pendidikan anak. Peran ini lebih pas dimainkan oleh seorang ibu, dikarenakan
ibulah yang paling banyak berinteraksi dengan anak, mengerti dunia mereka dan
memiliki kasih sayang terhadap mereka.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">c)<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kepada
Keluarga Suami</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Sejak awal menikah, seorang wanita
muslimah telah menjadi bagian dari keluarga suaminya. Maka kewajiban-kewajiban
terhadap kedua orang tuanya, berlaku juga bagi Ibu dan Bapak mertuanya.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Peranan
Muslimah dalam Perbaikan Masyarakat</span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Ada
beberapa langkah yang perlu diperhatikan</span><span style="line-height: 115%;">
ketika seorang muslimah mengambil peran di masyarakat</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">:</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Keshalehan
Wanita</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Wanita yang berperan dalam
memperbaiki masyarakat adalah wanita yang shalihah agar dapat menjadi teladan
dan contoh bagi wanita lain. Agar wanita mencapai derajat shalihah, maka harus
memiliki ilmu, yaitu ilmu syar’i yang dpaat ia pelajari melalui kitab-kitab
(buku) atau melalui apa yang ia dengar dari lisan para ulama.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Fasih
Dalam Berbicara</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span lang="IN" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 115%;">Hendaknya wanita tersebut adalah
yang dianugrahi kefasihan oleh Allah dalam berbicara. Dengan kata lain ia mampu
berbicara dengan lancar dan mampu mengungkapkan apa yang ada dalam benaknya
dengan baik dan benar.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Hikmah</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Hikmah</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">dan bijaksana merupakan
anugrah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya sebagaimana firman Allah </span><span style="line-height: 115%;">dalam surat Al-Baqarah</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">:</span><span style="line-height: 115%;"> 299<i>:</i></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i>"</i><i><span lang="IN" style="color: black; line-height: 115%;">Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa
yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang
dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.”
(Al Baqarah: 269)</span></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 56.7pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dan sebagaimana juga Allah berfirman memerintahkan para du'at (laki-laki dan
wanita)</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="color: black; letter-spacing: -0.75pt;">untuk</span><span lang="IN" style="color: black; letter-spacing: -0.75pt;"> </span><span lang="IN" style="color: black; letter-spacing: -0.75pt;">memilki
al-hikmah dalam melakukan dakwahnya:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 56.7pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">“Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik....” </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">(QS An-Nahl:
125)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dikutip dari berbagai sumber:</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">1. Materi Tarbiah 1427 H - Mar'ah Muslimah</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">2. Kisah Ayah Nabi Ibrahim tidak Mau Beriman kepada Allah SWT (http://ceritaislami.net/kisah-ayah-nabi-ibrahim-tidak-mau-beriman-kepada-alloh-swt/)</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-78693789959368766222015-03-21T17:24:00.001+07:002015-03-23T08:02:09.261+07:00Tentang Dia<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tentang dia, yang
mungkin bisa dibilang seseorang yang belum kita kenal sebelumnya. Atau mungkin
bisa jadi seseorang yang sudah kita kenal, bahkan sangat dekat dalam keseharian
kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tentang dia, yang dipertemukan dengan kita pada suatu titik.
Titik pertemuan yang kemudian menjadi jembatan penghubung untuk mengenal satu
sama lain. Mungkin, titik pertemuan itu disadari ataupun tak disadari. Ada kalanya
kita hanya bertemu dan berkomunikasi sekilas dalam suatu </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">moment</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> (entah kepanitian, tugas kampus, atau mungkin agenda
seminar) yang kemudian tak berjumpa lagi, ada juga yang memang sudah membersamai
kita sejak masa kanak-kanak, sehingga ikatan emosional yang terbangun dapat
dikatakan kuat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tentang dia, yang mengagumi dan dikagumi kita melalui
berbagai jalan. Bisa jadi karena kebaikan hatinya, perhatiannya,
tulisan-tulisannya, karyanya, kinerjanya, ibadahnya, senyumannya, dan
lain-lain. Atau bahkan semuanya tanpa ada alasan yang pasti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tentang dia, yang namanya tak pernah tersebut langsung
dalam doa-doa kita. Namun sosoknya telah dipersiapkan oleh Sang Pemilik Cinta. Sosok
yang hanya bisa ditemui lantaran doa-doa yang terpanjatkan satu sama lain yang
kemudian menggetarkan arsy-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ya, semua masih tentang dia...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dia kelak akan datang melalui jalan dan waktu yang tepat.
Dia adalah seorang yang menjadi cerminan amal kita selama ini. Sebagaimana
Allah swt telah berfirman dalam QS. An-Nuur ayat 26:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">"Wanita-wanita yang keji adalah
untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaNlMP0rTjV5wMh4y2-Kld9GlpGd0ceZJutlJs3SHesbT_4VRzacY-25EUX3a9NemOlqlzIVUVX1tVTz9hofXSpjLUJKHfZg2mlTO4MJJUw1i7MkfSMacTyAGogZqlfcOxcMBV1oFnCkGX/s1600/the+best+love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaNlMP0rTjV5wMh4y2-Kld9GlpGd0ceZJutlJs3SHesbT_4VRzacY-25EUX3a9NemOlqlzIVUVX1tVTz9hofXSpjLUJKHfZg2mlTO4MJJUw1i7MkfSMacTyAGogZqlfcOxcMBV1oFnCkGX/s1600/the+best+love.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka, ketika belum dipertemukan jangan membuat kita
menjadi terpuruk atau merasa iri ketika melihat rekan-rekan kita sudah
berbahagia. Justru disanalah terbuka kesempatan untuk kita meningkatkan
kapasitas diri dan memperbanyak amal ibadah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan khawatir, karena Allah swt telah mempersiapkannya
untuk kita dan insya Allah tidak akan tertukar </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">:)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. Dan, kita akan
menemui moment dimana hal tersebut sulit diterima oleh logika. Karena bisa
saja, dia jawaban atas doa yang kita panjatkan selama ini. Atau sebaliknya...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mari menjemput kebaikan melalui jalan dan bekal
terbaik...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-17129428136860186932015-01-27T16:22:00.000+07:002015-01-27T16:59:26.691+07:00Karena Engkau Turut Berpartisipasi Mewujudkannya<div style="text-align: justify;">
Ibu, mungkin tulisan ini tak akan sebanding dengan segala pengorbanan yang engkau telah berikan untuk diriku, tapi semoga menjadi salah satu bukti bahwa kita pernah bersama mengarungi berbagai aral kehidupan. Seberat apapun ujian tersebut, engkau telah membuktikan dan mengajarkanku bahwa kita mampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu, semangat dan dukungan yang terus mengalir darimu bagai katalisator yang mempercepat reaksi pendewasaan, juga seperti bahan organik yang mampu merekatkan agregat tanah sehingga tak mudah hancur meski berbagai gangguan diberikan. Satu momen yang masih terekam jelas dalam memori ingatanku adalah saat-saat terakhir dimana akhirnya kita harus berpisah, demi masa depanku dan perbaikan keluarga kita. Saat engkau mengantarkanku hingga ke kamar asrama mahasiswa (tempat tinggal baruku selama satu tahun ke depan), engkau yang berusaha sekuat tenaga untuk tetap terlihat tegar di hadapanku berbisik, "Empat tahun lagi ibu ingin kembali lagi kesini untuk melihat kamu menjadi SARJANA dari perguruan tinggi ternama ini. Ibu yakin kalau Wulan pasti bisa, doa Ibu menyertai".</div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh, waktu itu perasaanku tak karuan. SEDIH! Karena ini adalah kali pertama saya tinggal jauh dari keluarga dan langsung di perantauan untuk memperjuangkan masa depan saya dan keluarga. Hari-hari pertamaku di asrama begitu kelabu. Susah tidur, gak enak makan, dan macam-macam rasanya. Hal serupa juga dialami teman-temanku, namun ketika mengingat kembali tujuan awal kita datang kemari adalah untuk mengukir senyum kebahagiaan dan kebanggaan bagi keluarga.Sejak saat itulah aku mulai belajar menjadi dewasa seperti yang Ibuku inginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hari demi hari berlalu, tanpa terasa saat ini aku akan memasuki semester kelima. Kembali, Allah SWT memberikan jalan bagi Ibu dan keluargaku untuk menginjakkan kakinya di Bogor dalam momentum yang sama, yakni mengantarkan anaknya (adikku) ke gerbang perguruan tinggi untuk mencari kumpulan rahasia Allah yang tersembunyi di balik buku, dosen, atau bahkan alam raya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, adikku diterima di kampus yang sama denganku. Tak ku sangka dari seorang ibu dan bapak yang hanya orang biasa dan lulusan SMA mereka mampu mendidik dan membekali kami hingga ke gerbang perguruan tinggi. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" Tak nampak sama sekali guratan lelah di wajahmu, justru semangat yang menggebu-gebu yang engkau tunjukkan. Kembali engkau menyulut semangat dalam hati ini, dengan mengingatkanku akan batas waktu studiku yang normalnya tinggal 2 tahun lagi dan Ibu sangat ingin melihat aku diwisuda. Saat itu, jujur rasa pesimisku sedang menguasai sehingga aku menceritakan kondisi akademik di jurusanku yang luar biasa butuh kesabaran dan proses panjang untuk menjadi lulusan berkompeten dari sini. Tapi, engkau tak sedikitpun khawatir atas hal itu. Engkau tebarkan kembali benih-benih optimis dalam jiwaku dan disitulah aku diminta berjanji untuk bersungguh-sungguh dalam merealisasikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu mengantarkanku pada puncak perjuangan guna meraih gelar Sarjana. Allah SWT Yang Maha Baik atas segala karunia-Nya, Ia menunjukkan beberapa kemudahan bagiku dalam proses ini. Namun jalan hidup memang tak senikmat yang kita inginkan. Kerikil-kerikil kecil mulai mewarnai jalan juangku, dari mulai sulitnya menemui dosen, netbook kesayanganku yang mendadak mati total, minimnya input perbaikan dari dosen atas apa yang sudah aku lakukan berkenaan dengan peneitian ini, hingga tak bisanya aku melangkah ke tahapan seminar hasil dikarenakan saat itu aku masih mengambil 1 mata kuliah penunjang (minor), dan puncak ujian tersebut adalah terpaksa aku harus menjalani rawat inap dikarenakan aku terkena typus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Disinilah aku begitu merasa bersalah terhadap ibuku. Aku mencoba untuk tetap bertahan dan berusaha untuk sehat di perantauan ini. Teman-teman ku juga begitu sabar merawat selama 3 hari pertama, tapi ternyata tubuhku justru membutuhkan hal yang lain. Selama 3 hari itu pula aku kesulitan untuk mengkonsumsi makanan, minum pun susah. Apapun yang masuk ke dalam tubuh, beberapa menit setelah itu langsung akan keluar kembali. Kini aku benar-benar menyerah, aku terima tawaran ibuku untuk penjemputan dari Bogor dan menjalani rawat inap di Cirebon.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sedih, karena aku yakin pasti Ibu tak henti-hentinya menangis mendengar kondisiku di perantauan seperti saat ini. "Di setiap akhir shalatnya ia selalu menangis dan berujung pada kegelisahan yang teramat sangat terhadap diriku. Maka Bapak meminta Ibu untuk segera menjemputku. Ketika aku mengabari bahwa aku setuju untuk menjalani rawat inap disana, ibu segera meluncur, menempuh jauhnya jarak Cirebon-Bogor (padahal saat itu waktu menunjukkan pukul 22:00 WIB)", begitu cerita adikku yang kecil yang saat itu turut menjemput. Ya Rabb, semoga Engkau menjaga ia untukku..</div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan paginya begitu mendengar suara Ibuku mengucapkan salam di depan pintu rumah kost, air mata ini tak lagi terbendung. Aku merasa sangat bersalah atas kejadian ini, tapi Ibu lagi-lagi tak mempermasalahkan hal itu. Karena hanya satu yang ia inginkan, ia ingin aku segera sembuh agar bisa melanjutkan perjuanganku disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beristirahat kurang lebih 1 jam, kami bergegas untuk kembali ke Cirebon agar aku bisa segera ditangani oleh dokter. Sepanjang perjalanan tak banyak yang aku lakukan, hanya bisa mengeluhkan pusing dan panas. Tak banyak makanan yang dapat aku konsumsi, tapi Ibu menyemangatiku untuk terus mencoba agar tenagaku bisa segera pulih, menasihatiku agar bersabar dalam menghadapi ini semua karena ini bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Entah mengapa perjalanan kali ini terasa begitu panjang sehingga menghabiskan banyak waktu. Aku meminta untuk berhenti sejenak karena ingin ke toilet. Begitu terbangun, celakanya tak ada yang aku lihat selain cahaya putih. Seketika aku merasa cemas dan dengan cekatan Ibu memapah langkahku. Terima kasih ya Allah.. Engkau telah mengirimkan malaikat terbaik untuk hidupku. Sosok perempuan yang luar biasa sabar, penyayang, kuat dan <i>best mom everywhere, everytime for me</i>. Jagalah ia untukku, sebagaimana ia telah menjagaku selama ini bahkan hingga detik dimana malam-malam di rumah sakit. Aku melihat guratan lelah di wajahnya karena saat menjemputku di Bogor, bertepatan setelah acara pernikahan kakakku. Ia tak peduli kondisi fisiknya yang mungkin lelah hanya demi kesembuhan diriku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Engkau menjadi penawar di setiap risau yang ku rasakan..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Satu per satu tahapan ku lalui, seminar hasil yang selama ini menjadi hal yang sangat aku tunggu-tunggu telah berlalu, sidang skripsi yang luar biasa karena dilaksanakan saat ramadhan dan ini merupakan sidang skripsi pertama di jurusan yang diadakan pada waktu sepagi itu (semoga berkah ke depannya), revisi, mengejar kesempatan wisuda bulan September 2014. Aku tentu punya alasan sendiri mengapa aku begitu menggebu-gebu untuk mendapatkan quota wisuda di bulan tersebut. Air mataku menetes saat itu, kala senja sudah muncul dan siap menutup hari. Waktu itu tepat satu hari sebelum waktu kepulangan ku ke rumah guna merayakan Idul Fitri dengan tenang di tengah keluarga, begitulah rencanaku. Tapi Allah punya rencana lain, saat itu SKL ku telat dalam pemrosesan, sehingga begitu seesai loket pendaftaran wisuda sudah tutup. Petugas loket pun tak mau berkompromi, hanya ada dua pilihan: menunggu sampai hari Senin pagi atau wisuda bulan November 2014. Karena perkara itu aku menangis, aku sedih karena ternyata di penghujung perjuanganku pun Allah masih ingin melihat kesungguhan ku. Demi baktiku kepada orang tua, aku tak ingin menjadi beban tersendiri bagi mereka, aku ingin pulang dengan membawa kabar gembira sekaligus undangan resmi yang mengajak orang tuaku ke Gedung perhelatan prosesi Wisuda Lulusan Institut Pertanian Bogor. Rintik hujan menemani soreku, di depan perpustakaan kampus yang tengah sunyi karena penghuninya telah berada di kampungnya masing-masing. Aku menangis seorang diri, sambil mendengar sayup-sayup suara nun jauh disana yang coba menenangkan kerisauan ini dan mengajakku untuk berfikir secara jernih. Pengorbananku beberapa hari untuk menahan tidak pulang ke kampung hingga menyelesaikan semuanya itu akan terbayar lunas saat sudah ada kepastian bahwa aku mendapat 1 kursi untuk menjadi wisudawati IPB di bulan September sekaligus wisuda luar biasa karena bertepatan dengan Dies Natalis IPB.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan... tiba di hari bahagia itu (3 September 2014)</div>
<div style="text-align: justify;">
Momentum wisuda bagi lulusan Institut Pertanian Bogor, begitu selesai acara ibuku langsung memeluk erat tubuh ini dan menangis tiada henti. Ibu, maafkan aku yang belum bisa mempersembahkan yang terbaik untuk dirimu. Terima kasih telah banyak berpartisipasi dalam mewujudkan mimpi-mimpiku. Semoga Allah yang akan membahagiakanmu dan menjagamu serta mengumpulkan kembali kita di jannah-Nya.. Aamiin..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
== <i>Tulisan ini disertakan dalam kegiatan <b>Nulis Bareng Ibu.</b> Tulisan lainnya dapat diakses di website <a href="http://nulisbarengibu.com/">http://nulisbarengibu.com</a>” </i> ==</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-87560703658220772102014-11-30T18:02:00.001+07:002014-11-30T18:02:19.462+07:00INGIN DIKENAL DAN DIKENANG SEPERTI APA DIRI KITA?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgznGQAk9HZpgfikiint2l-yF32fzXOKGcBOXZyvOg4CKX1StDHbdSZY4UDqElStLODas2PvP6sF306ZUq61iwLSmPxUQO8dnJpcfBODlgEC6M5V3m3mICKX1JlKR_a2aFeCUHpH5z6CO04/s1600/IMG-20141125-WA0040.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgznGQAk9HZpgfikiint2l-yF32fzXOKGcBOXZyvOg4CKX1StDHbdSZY4UDqElStLODas2PvP6sF306ZUq61iwLSmPxUQO8dnJpcfBODlgEC6M5V3m3mICKX1JlKR_a2aFeCUHpH5z6CO04/s1600/IMG-20141125-WA0040.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tulisan ini sepertinya akan sedikit menggelitik jika
dilihat dari judulnya. Berawal dari aktivitas selingan di kantor kala waktu
senggang datang, tapi bukan berarti saya ‘gabut’ di tempat kerja. Waktu itu
saya coba mengikuti beberapa rekan saya yang suka iseng-iseng <i>googling</i> dengan <i>keyword </i>nama lengkap beberapa rekan di kantor. Saya pun meng-input
nama saya saya di mesin pencari tersebut dan hasilnya cukup mengejutkan diri
saya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hampir muncul beberapa halaman dari hasil pencarian
tersebut, dari mulai media sosial yang saya miliki, tulisan-tulisan yang pernah
saya buat dan terpublikasi di beberapa media, serta beberapa tulisan orang lain
yang menggambarkan tentang diri saya. Subhanallah.. saya haru dan sangat tidak
menyangka kalau ternyata beberapa kali agenda silaturrahim yang saya coba
jalankan memberikan kesan tersendiri bagi mereka yang dikunjungi. Bersama mereka
lah aku mencoba menjadi lebih bijaksana dan dewasa. Menjadi sosok yang lebih
banyak mendengar, berbagi, dan peduli. Ya, dari merekalah saya belajar tentang
dinamisasi kehidupan, khususnya dakwah kemuslimahan di kampus maupun di tataran
nasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian, muncul dalam fikiranku <i>statement </i>yang cukup menggelitik “Ingin dikenal dan dikenang seperti
apa diri kita?” </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pertanyaan sekaligus </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">statement
</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tersebut hanya kita yang bisa menjawab. Ya, kita menjawabnya melalui amal
dan ibadah kita sehari-hari. Keseimbangan antara hubungan kita dengan Sang
Khaliq serta hubungan kita dengan manusia harus kita desain. Kadang, kita lupa
membina hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar padahal disana banyak
terdapat ladang yang harus kita garap dan kembangkan. “Sibuk memperbaiki diri
dan hubungan dengan Allah SWT”, “takut dibilang sombong atau sok tahu” itulah
beberapa </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">judging </i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang kita coba
ciptakan sendiri tanpa mencoba memberi kontribusi secara nyata. Sehingga berdampak
pada keterbatasan aktualisasi diri dan realisasi amal. Padahal, lakukan saja
yang terbaik yang kita bisa, terkait kebermanfaatan kita serahkan kepada mereka
yang kita ajak berinteraksi.</span></div>
<div style="border-bottom: double windowtext 2.25pt; border: none; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: double windowtext 2.25pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: double windowtext 2.25pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memang tak jarang kita jumpai
kegagalan dalam membina hubungan masyarakat, Rasulullah SAW pun demikian. Jika Rasulullah
SAW yang ujiannya lebih berat dari yang kita jumpai saja bisa melalui rintangan
tersebut, mengapa kita tidak? Sebaik-baik cara mengajak kepada kebaikan adalah
dengan teladan (TQS An-Nahl:125).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tak lama beberapa hari setelah itu, saya mendapat kabar
duka yang terjadi pada salah seorang pejuang Sekolah Guru Indonesia. Beliau mengakhiri
masa baktinya di daerah penempatan dengan (insya Allah) husnul khatimah. Beliau
adalah Jamila Sampara. Sosok sarjana pendidikan yang rela mengabdikan dirinya
di daerah Pandeglang yang notabene sangat jauh dari kampung halamannya demi
meningkatkan kualitas pendidikan disana. Hari itu bisa dikatakan hari-hari
terakhir masa pengabdian almarhumah. Tak banyak memang yang saya ketahui
tentang almarhumah selain dari beberapa narasumber yang menceritakan hal
tersebut kepada saya. Namun, saya dapat menebak bahwa beliau adalah sosok yang
sangat baik dan dirindukan kehadirannya di tengah-tengah warga daerah
pengabdiannya dan juga di lingkungan kami bekerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mungkin demikian cara Allah SWT memberikan pelajaran
kepada hamba-Nya untuk dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Dari kejadian
itu saya teringat aktivitas selingan saya waktu beberapa hari sebelumnya. Bahwa
ternyata benar, dalam kehidupan di dunia ini kita sedang memainkan peran dan
mengukir kisah untuk membuat sejarah seperti apa diri kita dikenal dan dikenang
orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa sosok baik seperti Alm. Jamila begitu cepat
meninggalkan dunia ini, mungkin jika ia diberikan kesempatan yang lebih berada
di dunia ini, akan semakin banyak prestasi yang beliau torehkan, manfaat yang
ia tebarkan, serta kenyaman bagi orang-orang id sekitarnya. Tapi begitulah cara
Allah SWT menyayanginya, di akhir masa bakti tersebut beliau sudah
menyelesaikan semua tugasnya dengan baik dari mulai membuat tulisan (jurnal
yang merupakan penugasan bagi para pejuang SGI), administrasi, bahkan beliau
sempat merencanakan acara perpisahan dengan murid-muridnya. Namun, Engkau berkehendak
lain dengan menyuguhkan agenda perpisahan yang jauh dari bayangan kami
sebelumnya. Perpisahan selama-lamanya dengan sosok mulia tersebut. Tak terasa
air mata inipun menetes saat melihat foto yang menunjukkan beberapa kado yang
ditujukan pada beliau namun belum sempat dibuka. Itulah bukti cinta dari
orang-orang di sekitarnya terhadap beliau, mungkin kehadirannya bak air mineral
yang menghilangkan rasa dahaga. Kepergiannya begitu mengejutkan bagi kami,
namun setidaknya beliau telah dikenal dan dikenang sebagai sosok yang baik di
dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Teringat saya pada suatu <i>statement </i>yang menyatakan bahwa: <i>“seorang syuhada hanya boleh menorehkan 2 hal, warna merah karena darah
dan hitam karena tinta”</i>. Saya tak pernah tahu akan seperti apa saya dikenal
dan dikenang kelak oleh orang-orang di sekitar saya, tapi semoga tulisan ini
memudahkan orang-orang di sekitar saya mengenali saya. Kebermanfaatan tulisan
ini saya serahkan kepada pembaca seutuhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;">Selamat
jalan saudaraku, senang bisa mengenalmu meski hanya dari kisah orang-orang yang
menyayangimu...</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-51396829807618073362014-09-17T19:23:00.000+07:002014-09-17T19:23:02.836+07:00Touch Me With Your HeartBismillahirrahmanirrahim.<br />
Setelah sekian lama vakum guna mengurus beberapa aktivitas saya, kini saya ingin coba sedikit menyentil soal fenomena yang mungkin dapat dikatakan setiap hari saya hadapi. Tanpa bermaksud menjadikan ini sebagai kritikan, hanya saja jika ada hal yang bermanfaat silakan untuk diambil hikmahnya.<br />
<br />
Perubahan suatu sistem kerap kali mendapat pro dan kontra dari berbagai kalangan. Terutama yang mungkin muncul beberapa bulan yang lalu adalah perihal kurikulum pendidikan di Indonesia, ada juga yang sedang "in" banget yaitu perubahan tata cara pilkada yang katanya sampai membuat salah satu tokoh politik membelot dari "payung"yang selaama ini membesarkan namanya. Oke, tapi disini kita coba untuk fokus ke sistem kurikulum di Indonesia..<br />
<br />
Rasanya tak kurang dari 10 tahun sistem pendidikan di aindonesia mengalami beberapa kali pergantian sistem. Saya merasakan menjadi "kelinci percobaan", dimana sempat dalam masa sekolah saya mengalami 2 kali ganti kurikulum (semoga tidak salah). Dulu, saya mulai sekolah dengan mengenal kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), tak lama setelah itu ganti lagi menjadi KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), terus katanya berganti lagi jadu kurikulum 2010 dan sampailah paa periode ini yang namanya sistem KURTILAS (Kurikulum 2013).<br />
<br />
Pada dasarnya, sistem kurikulum yang digunakan dalam bentuk apapun, tugas seorang guru tetap sama, bukan sekadar mengajar tapi juga mendidik. Tugas mendidik inilah yang sebenarnya jauh lebih berat dibanding mengajar. Karena di bangku sekolah lah, satu-satunya anak-anak bisa menerima pendidikan secara formal. Disanalah terjadi proses pembentukan karakter diri, selain di lingkungan tempat tinggalnya.<br />
<br />
Namun sayangnya, ada beberapa orang tua yang mempercayakan 100% tugas pembentukan karakter anak-anaknya hanya di bangku sekolah. Padahal jika dihitung, waktu yang dihabiskan di sekolah pun tak lebih banyak dengan aktivitas mereka di luar sekolah, terutama di luar.<br />
<br />
Katanya, di sistem kurikukum 2013 ini, pendidikan lebih dititikberatkan pada pendidikan berbasis karakter. Siswa dituntut untuk dapat mencari lebih banyak dan belajar dari kehidupan sehari-hari (apapun sumbernya), siswa harus dapat menemukan permasalahan dan menjawab tantangan persoalan tersebut dengan cara diskusi dan menampilkan gagasannya di depan khalayak, berkomunikasi dengan baik (dengan teman ataupun tim pengajar dan khususnya orang tua), serta mampu menggunakan fasilitas internet dengan bijak. Peran guru disini hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Ya.. sayangnya belum semua pihak siap untuk merealisasikannya.<br />
<br />
Ketimpangan sosial tak jarang dijumpai di berbagai sekolah, ada dari sisi guru nya yang memang sudah cukup "alot" untuk menerima sistem baru, atau membutuhkan berbagai pelatihan guna memantapkan aplikasi di sekolah, ada juga yang muridnya belum siap dikarenakan latar belakang mereka tidak semuanya sama. Ada juga faktor kondisi sosial-geografis sekolah sehingga realisasi dari sistem kurikulum tidak merata.<br />
<br />
Anak-anak merupakan aset bangsa, sehingga sudah seharusnya pendidikan menjadi satu poin penting untuk dapat mendukung anak-anak tersebut menjadi aset bangsa yang berharga. Usia-usia sekolah (khususnya usia SMP-SMA), tergolong usia cukup rawan. Karena di usia itu anak-anak mulai tumbuh, mencari jati diri dan juga sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitar. Kenakalan-kenakalan yang mereka lakukan mungkin itu tergolong wajar (selagi tidak sampai membahayakan/melecehkan/menghilangkan nyawa seseorang). Namun, kenakalan remaja tersebut perlu mendapat penanganan yang tepat agar tidak berkelanjutan. Penanaman nilai-nilai yang baik, pendekatan dari hati ke hati, perhatian orang-orang di sekitar, bekal agama yang cukup, rasanya itulah treatment yang lebih tepat dibanding hukuman fisik yang kadang tak juga menimbulkan efek jera. Kesuksesan pembentukan karakter pun tak sepenuhnya dapat dilakukan oleh salah satu pihak (misal oleh guru saja). Karena tak jarang juga, anak-anak bertingkah laku kurang ajar dilandasi oleh minimnya perhatian keluarga (orang tua khususnya menyerahkan sepenuhnya mendidik anak pada guru di sekolah), sikap dan perilaku teman dekatnya (karena beberapa kasus ditemukan indikasi bahwa siswa memiliki kepribadian ganda, maksudnya kalau di sekolah nakalnya luar biasa namun di rumah ia bak anak baik yang menjadi idaman kedua orang tuanya), bisa juga memang karena kondisi internal diri anaknya sendiri yang mulai merasa jenuh dengan kehidupan yang "normal-normal" saja.<br />
<br />
Kenakalan tersebut apabila tidak segera ditangani akan berdampak luas. Terutama berdampak buruk bagi pelakunya sendiri. Rendahnya kepekaan terhadap sesama, minimnya sopan santun, rendahnya semangat belajar, rendahya mental juara, dan masih banyak efek negatif lainnya yang akan terjadi bagi diri siswa. Maka untuk meminimalisir hal ini terjadi, dekatilah mereka dengan hati, sentuhlah sisi paling sensitif dari mereka, jangan lupa untuk terus mendoakan mereka di setiap shalat kita. Mudah-mudahan ilmu, tenaga, waktu yang telah guru-guru korbankan menjadi pemberat amal di yaumil akhir nanti..<br />
Aamiin..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-3794184206495634452014-06-03T03:45:00.002+07:002015-12-27T08:47:37.145+07:00Bogor: Kota Sejuta Cerita, Beribu Impian (Bagian 1)<div style="text-align: justify;">
Tak terasa, hampir 4 tahun sudah diri ini menitipkan dan mengarungi kehidupan dalam euphoria dan hiruk-pikuk kota Bogor. Ya, mungkin ini adalah skenario terbaik yang Allah berikan. Berkat do'a dan dukungan dari orang-orang tersayang, akhirnya melalui jalan beasiswa ini saya mulai menapaki jalan panjang kehidupan di kota Bogor, tepatnya di Institut Pertanian Bogor dan sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mimpi,</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua orang boleh bermimpi. Dan ini salah satu mimpi liar yang waktu itu terus menggelayuti kelopak mata saya di akhir-akhir masa SMA. Rasanya begitu dekat, tepat di depan mata saya. Maka, sekuat tenaga pun saya coba untuk mewujudkannya. Sikap keras kepala dan melankolisku saat itu datang silih berganti. Ditentang orang tua, hanya bisa menitikkan air mata, kembali mencari dukungan kesan-kemari dan... ya, tak ada yang dapat menandingi kuasa-Mu ya Rabb.. Engkau mengirimku ke negeri dimana tak ada sanak saudara disini, tempat dimana semua nampak asing dan menyedihkan di awal-awal waktu. Tapi saya harus kuat, karena kini mimpi itu harus saya uraikan satu per satu menjadi sebuah kenyataan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bogor: Kota Sejuta Cerita</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2NoetCbyyPRdUaYpa0G2Of-rjbFP9tSOyWxoyytAUs_PxS7_JucI7T-4-9G1MMcdAeGtsmExhd4Gxd3rrUuIu-uBM0ymm2x07SP9pFwXsPZNo1Qvv8AcKTGz614PNqoOTGIBNmxccYKUT/s1600/logo+ipb.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2NoetCbyyPRdUaYpa0G2Of-rjbFP9tSOyWxoyytAUs_PxS7_JucI7T-4-9G1MMcdAeGtsmExhd4Gxd3rrUuIu-uBM0ymm2x07SP9pFwXsPZNo1Qvv8AcKTGz614PNqoOTGIBNmxccYKUT/s1600/logo+ipb.gif" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bermula dari kehidupan asrama TPB IPB, disana saya dapat merasakan atmosfer nusantara dan persaingan sesungguhnya. Mereka adalah kawan senasib dengan saya, yang sedang mencoba keberuntungan di tengah kerasnya kehidupan IPB. Ada gurat rindu, nampak jelas pada wajah-wajah kami. Tapi, semua itu berubah kala akhir pekan tiba, ada gurat-gurat senyum bahkan canda terdengar dari sisi dinding atau bilah jendela. Ah.. begitu penuh perjuangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara kami pun ada yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi organisatoris, ada juga yang murni jadi <i>students</i>, tak jarang pula yang hanya jadi <i>cheersleader #</i>lho?</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu masuk ke jurusan, ini berasa <i>jungle </i>yang sesungguhnya. Persaingan hebat terjadi disini. Menyaksikan berbagai rupa-rupa usaha yang dilakukan oleh para mahasiswa untuk dapat bertahan di kampus pertanian ini mulai bermunculan. Mata lebam (efek kurang tidur), pergaulan yang berkotak-kotak, konflik antar geng, <i>walk out of the class </i>karena mengantuk atau bosan mendengarkan dosen *tapi jangan dicontoh yaa! Itu rupa-rupa kelakuan teman-teman dan saya (mungkin). Namanya bergulat dengan laporan, sudah menjadi hal yang lumrah, berebutan waktu tidur dengan deadline laporan, wajar begitu adanya. Tak jarang akhirnya hanya tidur dua jam karena harus <i>googling </i>dan menuliskan lembar demi lembar laporan praktikum, namun besok paginya harus sudah duduk manis di kelas dari pukul 7 pagi sampai pukul 5 sore (paling cepat).</div>
<div style="text-align: justify;">
Masa-masa jadi mahasiswa sesungguhnya adalah saat menjalani fase Kuliah Kerja Profesi (KKP). Disanalah kami belajar yang sesungguhnya, hidup bersama masyarakat, berinteraksi langsung dengan petani, koordinasi dan advokasi, mentransformasi materi-materi yang selama ini diperoleh di kelas dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di masyarakat. Dan itu ternyata sulit! Posisi sebagai MAHAsiswa itu berasa berat banget pertanggungjawabannya. Seolah kami ada solusi dari semua permasalahan pertanian disana, ada juga yang memilih untuk tidak percaya pada kami karena kami hanya anak kemarin sore<br />
yang gak paham kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Kurun waktu 2 bulan itu bagi saya merupakan masa yang panjang, namun tidak produktif >.<</div>
<div style="text-align: justify;">
Memasuki masa-masa tugas akhir, mulai tampak geliat bingung, pusing, dan rupa-rupa ekspresi wajah lainnya lantaran gak berani ketemu dosen, semangat ketemu dosen cuma suka malas kalau ujung-ujungnya masih terus disuruh baca dan cari referensi tambahan, bingung menentukan topik penelitian dan metode yang dipakai, ada juga yang biasa-biasa aja menikmati masa-masa semester akhir bahkan ada juga yang melenggang kangkung karena semua hal yang berkenaan dengan penelitiannya sudah jelas terarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau masa penelitian sudah selesai, tantangan terberat adalah menuliskan apa yang kita dapatkan dan mengaitkan dengan teori-teori 'canggih' hasil temuan atau studi sebelumnya. Kalau kata dosen, "S1 itu gak masalah kalau bukan merupakan temuan baru penelitiannya, yang penting ada nilai tambah dari skripsi yang ditulis dibanding skripsi sebelumnya". Tapi yang harus kita sadari disini adalah terdapat berbagai tipe dosen, dari yang <i>perfectionist </i>sampai yang cuek abis ^^v</div>
<div style="text-align: justify;">
#NgejarDeadline #NgejarTarget #NgejarDosen adalah kegiatan hari-hari..</div>
<div style="text-align: justify;">
Ke komdik departemen lagi, ngurus administrasi lagi, daaann.. itu semua hanyalah awalan sebelum kamu memasuki dunia yang sesungguhnya. Ada beban moral tersendiri rasanya, ketika kelak menyandang gelar Sarjana Pertanian (karena kalau kata dosen kan "Kamu lulus sebagai sarjana pertanian, dan orang gak mau tahu meski kamu sebenarnya cuma mendalami salah satu atau salah dua dari komponen pertanian tersebut)". Saat menulis ini, saya jadi teringat kata-kata mujarab berikut.</div>
<div style="text-align: center;">
<i>"Bicara pertanian, berarti bicara hidup matinya seseorang" </i>(Beuh.. berat bro..)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu juga pasti ada tuntutan lebih dari keluarga, khususnya orang tua saat kita sudah menyandang gelar sarjana. Itu mutlak kayaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, fase yang ada di zona nyaman itu akan segera berakhir (Aamiin). Menyandang status sebagai mahasiswa memang status paling mujarab, paling menyenangkan, dimana kami dapat melewati hari-hari dengan penuh diskon buku-buku khusus, dapat bereksperimen, berargumen, atau ngamen sekalipun *LOL, bisa kumpul-kumpul sama temen, nonton dan <i>hangout, </i>berorganisasi, dapat beasiswa plus uang saku dari orang tua (meski udah 20 tahun usianya rata-rata), dan banyak deh kenikmatan jadi mahasiswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi.. semua itu harus diakhiri karena ada tantangan zaman yang harus segera dijawab.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-28075640097143244172014-05-30T18:36:00.001+07:002014-05-30T18:36:12.396+07:00Mengapa Minimal Harus 2 Juz?..<i>"Mengapa minimal harus 2 juz?"</i><br />
<i><br /></i>
Waktu dulu sampai tiba pada suatu waktu saya tak paham mengapa harus mempunyai hafalan al Qur'an minimal 2 juz. Dan entah kenapa juga, saya tak berfikir ketika menuliskan salah satu persyaratan dengan target 2 juz hafal al Qur'an.<br />
Suatu hari, saat saya mengikuti sebuah kajian bersama teman-teman seperjuangan lainnya yang membahas bekal pasca kampus, ternyata menguasai hafalan al Qur'an sebanyak 2 juz itu merupakan syarat minimal banget.. :(<br />
<i>Karena apa?</i><br />
Dengan hafal al Qur'an minimal 2 juz akan mempermudah kita terutama kaum wanita untuk dapat masuk ke ranah masyarakat, entah sebagai guru privat mengaji, pengisi majelis taklim, dll. Hafalan 2 juz tersebut adalah bekal minimalnya.<br />
<br />
Pun juga saat saya mendapat lowongan pekerjaan di salah satu sekolah, sebagai guru Al Qur'an disana pun minmal harus mempunyai bekal hafalan terlebih dahulu.<br />
<br />
<i>Astaghfirullah..</i><br />
Mengapa baru tersadarkan saat ini?!<br />
Padahal kalau memang sedari dulu saya tekunkan menghafal, dengan bekal kemampuan yang ada saat kecil mungkin saat ini saya enggak keteteran..<br />
<br />
Tapi sungguh, proses tarbiyah yang Engkau berikan sangat indah yaa Rabb.. Mungkin kalau tak seperti ini, saya tak akan termotivasi untuk menambah hafalan al Qur'an..<br />
<br />
Semoga masih diberi kesempatan oleh-Nya<br />
Aamiiin..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-51225653039352917212014-05-16T00:24:00.000+07:002014-05-16T00:24:18.641+07:00From Akhwat to Ummahat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCYXfwT2cBlMcK10EvrY8uyBfsiVseXQDqgDB8nNyfENr8hM4JYdXBPPKnMj8tKS_ba1CsyGuKoXXQdiwjTFMu8K-PqyKjX5TNRnynNh4NEOUZ47dhEdz_EicdGKJsp1YePgqGcgqTMxzb/s1600/married+someone.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCYXfwT2cBlMcK10EvrY8uyBfsiVseXQDqgDB8nNyfENr8hM4JYdXBPPKnMj8tKS_ba1CsyGuKoXXQdiwjTFMu8K-PqyKjX5TNRnynNh4NEOUZ47dhEdz_EicdGKJsp1YePgqGcgqTMxzb/s1600/married+someone.jpg" height="220" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU2soQLg34ZkNrZJiOrOOMCcweDpDRiPsNnfy4oY4KwP63-oJBJwHgklpboL8GjZ4VQHMHCS0_lz7JbFFcJ6klgg0N57yo9EaBBVNJZttvoNW0ithkUwWfb68s-IuetE725sVBtywPrk31/s1600/married+until+jannah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU2soQLg34ZkNrZJiOrOOMCcweDpDRiPsNnfy4oY4KwP63-oJBJwHgklpboL8GjZ4VQHMHCS0_lz7JbFFcJ6klgg0N57yo9EaBBVNJZttvoNW0ithkUwWfb68s-IuetE725sVBtywPrk31/s1600/married+until+jannah.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bismillahirrahmanirrahim..</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama Nafas masih berhembus, maka kewajiban menuntut ilmu harus tertunaikan. Sengaja saya tak merubah judul materi yang saya dapatkan sore hari itu, karena ini bukan sesuatu yang tabu untuk dibicarakan. Melainkan suatu kewajiban untuk diketahui, <i>"katanya pada pengen buru-buru ^^ ?"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
<i>Ok let's start our topic..</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Menikah, bukan merupakan ajang pelarian dari masalah apalagi jalan akhir dari penyelesaian seabrek masalah. Bisa jadi menikah merupakan pangkal masalah, awal bermulanya masalah baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>But don't be scare ladies, because we will prepare it well.. Check this out :)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hakikatnya, seorang muslimah memiliki kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam menyeru kebaikan. Hal inilah yang disebut peran da'i dalam diri muslimah. Peran ini tak akan pudar hanya dengan perubahan status seorang muslimah. Jika sebelum 'bersenyawa' ia merupakan sosok yang aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan atau organisasi kemahasiswaan dsb, maka setelah bersenyawa pun seorang muslimah harus dapat mengalokasikan waktunya untuk dapat berkontribusi dalam berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan, dan bidang keahlian lainnya. Membangun rumah tangga pun merupakan salah satu bentuk dakwah muslimah. Supaya tidak melalaikan kewajiban dakwah tersebut, maka konsep masa depan rumah tangga harus sudah dipersiapkan sejak saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Wanita adalah tiang negara"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Dunia dan seisinya adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Salah seorang sahabat bertanya, siapakah yang harus saya hormati ya Rasulullah? Rasulullah SAW menjawab"IBUMU", lalu siapa lagi? Rasulullah menjawab "IBUMU", lalu siapa lagi? Rasulullah menjawab "IBUMU", lalu siapa lagi "AYAHMU"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
Subhanallah!</div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa mulianya menjadi perempuan. Mempunyai tugas membangun peradaban, kalau ia termasuk wanita shalihah merupakan sebaik-baik perhiasan dunia, dan merupakan sosok yang dimuliakan sebelum memuliakan ayah Untuk dapat memperoleh predikat ini, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu adanya persiapan-persiapan, meliputi persiapan ilmu, persiapan mental, persiapan finansial, dan persiapan fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. PERSIAPAN ILMU</div>
<div style="text-align: justify;">
Kafa'ah (pemahaman) minimal yang harus dikuasai seorang muslimah sebelum akhirnya ia menggenapkan <i>dien-</i>nya adalah</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Lancar membaca Al Qur'an dengan tajwidnya</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Hafal minimal 2 juz Al Qur'an</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Menguasai aqidah, fiqh, hadist, dan tafsir dasar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Menguasai bahasa Arab dasar</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Memiliki Tsaqafah Islamiyah</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu juga perlu didukung oleh kafa'ah keprofesian:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Guru</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Dokter</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Psikolog</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Akuntan</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Pengusaha, dll</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal tersebut merupakan bekal bagi para muslimah agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar, minimalnya bagi keluarga kecilnya nanti. INGAT... Jodoh kita adalah cerminan diri kita (iman kita), <i>so... </i>kalau mau dapat yang ok, maka kita harus menjadi pribadi yang ok punya :)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penting juga kiranya seorang muslimah untuk menguasai ilmu manajemen keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
a) kemampuan konsepsional: membuat visi dan misis keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
b) kemampuan ke-rumah tangga-an: memasak, menjahit, manata rumah</div>
<div style="text-align: justify;">
c) kemampuan komunikasi suami-isteri, ibu-anak</div>
<div style="text-align: justify;">
d) <i>parenting skills</i>: mengetahui tahapan perkembangan anak, dll</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Softskill </i>yang perlu dikuasai muslimah untuk dapat <i>survive </i>dalam kondisi terjepit atau kesulitan antara alain:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) membuat kue</div>
<div style="text-align: justify;">
b) membuat pakaian</div>
<div style="text-align: justify;">
c) <i>public speaking </i>yang <i>excellent</i></div>
<div style="text-align: justify;">
d) kemampuan bahasa asing yang baik</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua itu merupakan <i>softskill </i>yang dapat mendatangkan income tambahan dalam berumah tangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. PERSIAPAN MENTAL</div>
<div style="text-align: justify;">
Fase penentuan "kapan kita menikah" merupakan fase yang sangat <i>crowded. </i>Akan muncul berbagai pertanyaan seperti <i>"sudah seberapa siap diri kita menjadi sosok yang dipimpin, bagaimana jika orang tua tidak menyukai calon pasangan kita, bagaiaman jika akhirnya ia datang lebih dulu sebelum saya mempersiapkan segala sesuatunya, bagaimana jika kita masih kuliah, bagaimana jika calon pasangan berusia lebih muda?" </i>dan banyak pertanyaan lainnya yang akan muncul. Maka yang perlu dilakuan muslimah adalah</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Luruskan niat, menikah merupakan sunnah Rasul bukan merupakan bentuk pelarian dari masalah atau sekadar mencari zona nyaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memiliki mental siap untuk memimpin dan dipimpin</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Memiliki mental untuk mengelola hati, toleransi terhadap berbagai perbedaan, dan saling menghormati</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Siap menanggung beban dan memiliki mental BERJUANG</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Mengelola konflik: suami, anak, mertua, dan tetangga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. PERSIAPAN FINANSIAL</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau sebelumnya kita hanya berupaya untuk mencukupi kebutuhan pribadi, kelak setelah menikah kita harus bisa meringankan beban suami dalam mencari nafkah, memperhatikan dua kubu keluarga, dan saudara-saudara bahkan tetangga kita. Untuk itu, penting kiranya seorang muslimah mengembangkan <i>softskill </i>nya terutama yang dapat mendatangakan income. Jangan terlalu bergantung pada pemberian suami dan muslimah juga harus benar-benar bisa dan memiliki strategi khusus dalam mengelola keuangan rumah tangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. PERSIAPAN FISIK</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasca menikah, tentunya aktivitas seorang muslimah akan bertambah. Ia harus bisa membagi tenaganya untuk memasak, mengurus suami, menata rumah, beraktivitas sesuai profesinya dan bergaul dengan tetangga. Hal ini tentu menguras banyak tenaga, apalagi jika sudah hadir sosok buah hati di tengah keluarga. Mengawasi, mendidik, dan mendampingi anak merupakan aktivitas yang memerlukan tenaga ekstra.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Misalnya, saat pagi hari harus menyiapkan sarapan pagi untuk suami. Saat itu juga kita dikejar waktu agar bisa sampai di tempat kerja tepat waktu, tiba-tiba anak nangis...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
Nah lho, harus bagaimana?</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan panik, kalau dari muda kita membiasakan diri untuk berolah raga ringan (tapi rutin) seperti lari pagi, <i>push up, sit up, back up, </i>dan kawan-kawannya maka kita tak akan mudah ellah dalam beraktivitas sehari-hari. Selain itu, olah raga sudah jelas melancarkan peredaran darah ke otak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum menikah juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, melakukan perawatan seperlunya, dan menjaga asupan makanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian beberapa persiapan yang harus muslimah lakukan sebelum akhirnya menentukan untuk 'bersenyawa'. Kalau kata salah seorang dosen, <i>"Ketika masih berupa atom/unsur, ia akan lebih aktif dan menciptakan momentum besar ketika ada sebuah gaya yang diberikan. Namun apabila sudah bersenyawa, geraknya lebih terbatas"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
<i>Wallahu a'lam bishowab</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i>
<i><span id="goog_1599869005"></span><span id="goog_1599869006"></span><br /></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-83456379307538285312014-05-13T13:28:00.002+07:002014-05-13T13:28:14.097+07:00Sejumput Kisah di Ruang Tunggu<div style="text-align: justify;">
Bismillahirrahmanirrahiim...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ini aku niatkan da bulatkan tekadku untuk menemui dosen pembimbing skripsi. Ya, setelah penantian panjang dan penuh harap, akhirnya dosenku bisa juga hadir di kampus (janjinya sih pagi ini). Jadi, sebelum ke kampus ku lengkapi dulu semua persyaratan dan formulir yang harus ditanda tangani dosen pembimbing skripsi, guna persyaratan mengajukan SEMINAR...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, penantian seminar hasil penelitianku ini sangat luaaarr biasa! Kalau diingat pasti lucu banget, dari mulai dapat mandat buat segera seminar tepat di hari ulang tahunku, posisiku saat itu belum memenuhi secara syarat menghadiri seminar. Alhasil selama kurang lebih sebulan aku kejar semua teman-teman dan relasiku di departemen lain yang sekiranya ada info tentang pelaksanaan seminar dan aku usahakan untuk hadir. Sambil memenuhi syarat tersebut, akupun coba membaca ulang, mencari metode terbaik, dan revisi serta konsultasi dengan dosen pembimbing 2. Sama-sama sekarang ini belum ada di Bogor, karena beliau ada tugas mengisi <i>trainning</i> di Kalimantan. Belum lagi cobaan internal diriku (melawan malas, melawan ngantuk, melawan sibuk, dan ditengah-tengah pertarungan batin yang hebat -___-), tapi akhirnya itu semua berakhir <i>friend.. </i>Menghantarkan ku pada hari ini, dimana akhirnya berkas-berkas "sakral" itupun masuk ke Komisi Pendidikan Departemen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, ada <i>Sejumput Kisah Unik di Ruang Tunggu. </i>Karena ternyata setibanya di kampus, ternyata dosen ku belum hadir. Ini nih yang namanya nunggu sekian jam, tapi ketemunya cuma beberapa menit. Disana sudah ada banyak orang duduk di sofa ruang tunggu, rupanya mereka punya kepentingan yang sama yakni menemui dosen yang ku tunggu. Dalam hatiku cuma bisa bergumam, <i>"Hmm.. dosenku dicari-cari banyak orang". </i>Sontak semua itu buyar, ketika akhirnya kami pun larut dalam percakapan hangat (lebih tepatnya ke-gerah-an di ruang tunggu).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang ditunggu-tunggu hadir juga akhirnya, salah seorang Bapak-bapak mahasiswa S2 DAS yang sedari tadi sudah menunggu lebih awal segera masuk. Lalu ada satu orang yang meminta melihat makalah seminar ku. Beliau kemudian mulai <i>kepo </i>kalau kata remaja-remaja masa kini <i>mah, </i>mulai bertanya soal angkatan dll.. Hingga sampai pada satu pertanyaan yang... <i>JLEB</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Koq bisa cepet lulusnya, memang setelah ini mau apa?"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku jawab aja, memang itu tuntutan mahasiswa yang nasib kuliahnya bergantung pada BEASISWA. Tuntutan LULUS tepat waktu nampak membayang-bayangi hampir 3 cm depan mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Mau n***h ya, makanya cepe-ceoet lulus?"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>@#$%^&*()! </i>Nih orang kenapa nanyanya gitu.. <i>Pak,emang muka ku kelihatan pengen itu ya??!! </i>*GUBRAK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ya.. ada-ada saja bahan pembicaraan, tapi kenapa akhir-akhir itu kayaknya kapanpun dan dimanapun pada forum apapun, selalu mendengar bahasan itu??</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
SUDAHLAH</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-14936164141069341772014-05-10T04:44:00.005+07:002014-05-10T04:44:51.553+07:00Bekal Dakwah Muslimah<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LxYOxlOhZk0/U21MGdHSe0I/AAAAAAAAAP4/sIivq_MB9Sw/s1600/bekal+dakwah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-LxYOxlOhZk0/U21MGdHSe0I/AAAAAAAAAP4/sIivq_MB9Sw/s1600/bekal+dakwah.jpg" /></a>Bismillahirrahmanirrahim..</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut saya coba bagikan sedikit catatan dari buku <i>Bekal Dakwah Muslimah </i>karya Haidar Quffah, tapi coba saya awali dulu catatan ini dengan sedikit <i>note </i>dari saya pribadi, sebagai pengantar biar lebih mengena di hati saat dinikmati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
~Wanita memiliki kewajiban yang sama dalam rangka menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran~</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ironisnya, yang saat ini terjadi di kalangan para aktivis dakwah mereka gencar menyerukan kebaikan (karena saking seringnya ikut berbagai taklim, kajian, diskusi, dll), ketika dihadapkan dengan kebathilan yang mungkin dapat dikatakan itu hal yang kecil (<i>ex: </i>melihat teman membuang sampah sembarangan di ruang kelas, mengetahui ada teman yang melakukan aksi <i>titip absen, </i>pacaran, dll) kita cenderung untuk DIAM.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah tak ada lagi rasa tanggung jawab dalam diri kita?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengutip salah satu nasihat yang ada dalam buku yang ditulis Haidar Quffah ini, setidaknya bisa menjadi sebuah renungan dan pembangkit semangat bagi para penggiat dakwah. Karena hakikatnya jalan dakwah ini panjang, berliku, terjal, berduri, dan banyak rintangan lainnya. Hanya mampu diemban oleh orang-orang terpilih, yang yakin bahwa pertolongan Allah SWT itu dekat ketika seorang hamba menolong agama-Nya. Yang begitu merindukan harumnya firdaus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Bekali diri dengan kesabaran dan jiwa lapang, sebab menghadapi siasat jiwa manusia itu bukan perkara mudah. Ada hati yang enggan dan lari. Ada jiwa yang berpaling dari jalan lurus ketika menemui kehidupan dari segala penyimpangan kepalsuan, dan glamournya. Mengembalikan mereka kepada kebenaran perlu penderitaan, keletihan, dan kesabaran ekstra."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu Haidar Quffah mencoba menjelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan bagi seorang akhwat sebelum terjun ke medan dakwah antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jujur</div>
<div style="text-align: justify;">
Kejujuran merupakan pondasi ketika kita berdakwah, sebagaimana Rasulullah SAW teladan agung kita telah mencontohkan. Sekali saja kita berbuat curang dalam rangka menyampaikan kebaikan, maka kebaikan itu tidak akan sampai diterima oleh objek dakwah kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menepati Janji</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-ciri orang munafik adalah ketika berbicara ia berbohong, ketika berjanji ia ingkari, dan ketika diberi amanat ia berkhianat. Semoga kita tak termasuk didalamnya (Aamiin). Begitu pentingnya para aktivis dakwah untuk dapat menepati janji. Dalam menghadiri rapat, mengerjakan tugas kelompok, atau hal-hal lain yang berkenaan dengan janji meskipun terkesan <i>sepele</i> wajib ditepati. Kedisiplinan kader dakwah dalam menepati janjinya menjadi tolok ukur kesiapan dan komitmennya terhadap dakwah itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Berwajah Ceria</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedekah yang paling mudah dan murah adalah dengan berwajah ceria di hadapan saudaranya. Raut wajah yang kurang bersahabat kerap kali membuat orang-orang terdekat kita malas untuk bertemu bahkan menimbulkan prasangka-prasangka yang tidak baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dermawan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang aktivis dakwah, hendaklah ia mampu menjadi orang pertama yang diingat ketika orang lain membutuhkan bantuan. Dalam pertemuan-pertemuan kecil (rapat, kajian, diskusi, ataupun dalam lingkaran-lingkaran cahaya), hendaklah kita menghadirkan kesempatan untuk beramal. Mengantarkan teman yang sakit, menjadi informan beasiswa, dll merupakan bentuk kedermawanan yang dapat mahasiswa dan pelajar pupuk sejak dini. Ketika nanti sudah berpenghasilan, sisihkanlah sedikit harta yang kita miliki untuk kemakmuran mesjid atau ladang pahala lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tawadhu</div>
<div style="text-align: justify;">
Hilangkan sifat takabur dalam setiap kali beraktivitas, terutama dalam menyeru kepada kebaikan. Ke-tawadhu-an Rasulullah SAW pada setiap episode perjuangan dakwahnya, dapat membuat kita menitikkan air mata. Saat itu ujian yang beliau hadapi begitu besar, namun yang diharapkan oleh Rasululllah SAW adalah balasan Allah SWT yang berupa kenikmatan hakiki, bukan sekedar pujian dan belas kasihan dari objek dakwah dan orang-orang sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam buku tersebut juga disebutkan langkah-langkah dakwah ke jalan Allah SWT, di antaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Selektif memilih calon objek dakwah</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menentukan sasaran dakwah</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menentukan metode efektif untuk menggaet hati objek dakwah (memberi hadiah, mengunjungi objek dakwah secara rutin, memberi bantuan kepada objek dakwah, dll)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Memberi keteladanan</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menjauhi hal-hal yang tidak simpatik</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Al-Ustadziyah (menggurui)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Al-Kibr (sombong)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Al-Hadits 'anin Nafsi (membicarakan diri sendiri)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Ghibah (menggunjing)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Al-Atsarah (egoisme)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Al-Isfaf (mengibul)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) Sur'atul Infi'al (emosional)</div>
<div style="text-align: justify;">
*) As-Syuh (kikir)</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Tasamuh (toleransi)</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Iltizam (Kemitraan)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menapaki perjalanan dakwah tak jarang akan dijumpai kerikil-kerikil yang kelak menjadi teman dalam perjalanan (kesedihan, kekecewaan, rasa lelah, dll). Namun, sebagai seorang da'i/ah tak sepantasnya kita berlarut-larut dalam kondisi tersebut. Kalau Rasulullah SAW saja yang dalam perjalanan dakwahnya sempat merasakan dilempari kotoran, dikatakan orang gila, dan diasingkan, Beliau SAW masih tetap istiqomah di jalan-Nya, bagaimana dengan kita yang tantangannya dapat dikatakan belum seberat itu?</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, Haidar Quffah juga berbagi tips tentang menyikapi pahitnya kegagalan dalam berdakwah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Evaluasi diri pribadi</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menghibur diri</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Meninggalkan objek dakwah (ada kalanya objek dakwah yang akan tersadar ketika kita tinggalkan, <i>ex: </i>tidak perhatian kepadanya. Dalam kondisi ditinggalkan tersebut biasanya objek dakwah pun akan melakukan sebuah perenungan atas apa yang kita lakukan kepadanya)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tidak menyerah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian bekal-bekal penting yang sempat saya abadikan dalam <i>mini note </i>pribadi. Semoga, dengan adanya bekal ini menguatkan pundakmu wahai Muslimah dalam menapaki jalan dakwah ini..<br />
<br />
<i>Wallahu a'lam..</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-13780495062246379692014-05-02T04:09:00.002+07:002014-05-02T04:09:50.317+07:00Refleksi Sebuah Pernikahan: Mengenal Dua Karakter Manusia<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Refleksi Pertama: Manusia Hidup dengan Keyakinannya</strong></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHivpe3jKRFrOvBHd5CkohHlcKnYK-Vm8YUTpSEJMWxrksraIf9R11mfjd9zhNwMvDRXpkl2s-incH1awGdxln3pGX7UCKagc3KXvX1pAvwWIxIcEHR4C2Jjepgtofp0AwZAA11Vv9WGIz/s1600/pernikahan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHivpe3jKRFrOvBHd5CkohHlcKnYK-Vm8YUTpSEJMWxrksraIf9R11mfjd9zhNwMvDRXpkl2s-incH1awGdxln3pGX7UCKagc3KXvX1pAvwWIxIcEHR4C2Jjepgtofp0AwZAA11Vv9WGIz/s1600/pernikahan.jpg" height="212" style="cursor: move;" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dakwatuna.com</strong> – Pada dasarnya yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya adalah keyakinannya kepada Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em>. Semakin tinggi keyakinan seseorang kepada Sang Pencipta alam semesta dan Penguasa di Hari Pembalasan, maka dia akan semakin mantap menjalani kehidupan di dunia yang penuh dengan lika-liku dan misteri.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Karena dia yakin, segala sesuatunya sudah Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> atur dengan pertimbangan yang matang dan sistematis. Baik itu menyangkut urusan rezeki, jodoh hingga kapan ajal menjemputnya. Sebelum Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> menjadikan sebagai ketetapan atau ketentuan di dunia, sesungguhnya semua itu sudah tercatat di <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lauhul Mahfudz</em> dengan tujuan:</div>
<ol style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 14px; outline: 0px; padding: 0px 20px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Agar manusia yang beriman kepada-Nya, tidak bersedih hati apalagi meratapi setiap musibah yang menimpanya.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Tidak euforia dalam merayakan kesenangan saat mendapatkan karunia dari Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> berupa kenikmatan hidup. Adapun manusia diperintahkan Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> untuk berikhtiar.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Oleh karenanya, yang perlu dilakukan seorang penanti dan penjemput jodoh adalah dengan memaksimalkan ikhtiar yang telah Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> perintahkan agar bisa segera melangsungkan pernikahan jika memang sudah mampu untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Apalagi ajaran Islam tidak pernah memberatkan kepada penganutnya dalam membayar mahar kepada calon pendamping hidupnya. Para ulama bahkan mendukung siapa saja yang ingin menyegerakan pernikahan untuk menjaga diri dari perbuatan tercela dan sebaik-baik mahar menurut para ilmuan Islam adalah yang tidak memberatkan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Sebaik-baik wanita ialah yang paling ringan mas kawinnya”. </em>(Hr. ath-Thabrani)<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </em></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anjuran Menyegerakan Pernikahan</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, </strong>فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج، ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang sudah mampu (menanggung nafkah dan sudah dewasa), </em><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">hendaknya</em><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> dia menikah. Karena menikah akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Sementara siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa. Karena itu bisa menjadi benteng syahwat baginya.”<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">[1]</strong></em></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Pertanyaannya sekarang, kenapa kita sering memikirkan hal-hal yang berat untuk dipikirkan?</div>
<ul style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 14px; outline: 0px; padding: 0px 20px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan?</em></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terhalang modal untuk menikah?</em></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terhalang adat yang membelenggu diri?</em></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terhalang untuk merayakan resepsi dengan biaya yang besar?</em></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terhalang dengan tuntutan memberatkan dari pihak perempuan atau orangtua perempuan atau bisa juga dari pihak laki-laki? </em></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Atau terhalang dengan permasalahan keluarga seperti memiliki kakak yang belum menikah sehingga ada istilah “pamali” jika dilangkahi?</em></li>
</ul>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sedangkan jiwa dan raga terus bergejolak, mata tak kuasa menahan pandangan, syahwat terus disembah dan diikuti, keinginan menikah kian tak terbendung. Akan tetapi kita terus membenani diri dengan banyak hal, apalagi sebenarnya menikah itu mudah jika kita mau memahami dengan baik dan benar akan tujuan dari melangsungkan pernikahan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا *</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, </em><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun</em><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.”</em>(Qs. Maryam: 59-60)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Hal-hal yang membebani pikiran seringkali membuat seseorang melangkah dengan berat untuk maju ke pelaminan. Alih-alih maju ke pelaminan, datang ke rumah si perempuan untuk menemui orangtuanya saja menjadi terasa berat karena banyaknya pertimbangan dan beban pikiran yang menumpuk.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Adapun bagi anda yang sedang menanti dan menjemput jodoh ada baiknya menjadi pribadi yang mantap sebagai sebuah pilihan hidup. Berani mengambil reksiko dan tidak takut akan tantangan kehidupan, bebaskanlah pikiran anda dari hal-hal membelenggu jiwa dan beban-beban yang memberatkan pundak untuk melangkah menyegerakan lamaran, kemudian menikah. Bukankah yang anda inginkan adalah mencari kebahagiaan dengan menikah? JIka memang itu alasan anda, maka segerakanlah.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Refleksi Kedua: Manusia Hidup dengan Idealismenya</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Fakta di lapangan menunjukan bahwa masih banyak manusia yang hidup dengan idealismenya. Dia tidak akan melangsungkan pernikahan sebelum mencapai kesempurnaan hidup yaitu kemapanan. Ketika ditanyakan kepadanya kapan anda akan menikah, lalu dia menjawab nanti kalau saya sudah mapan. Begitulah jawaban dari mereka yang bersikeras dengan idealismenya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Alhasil, hidupnya dihabiskan untuk mengejar hasrat dan ambisinya guna mencapai kemapanan. Yang ada di benaknya adalah harus segera memiliki pekerjaan dengan penghasilan besar, rumah pribadi, kendaraan pribadi dan lain sebagainya. Semua itu memang tidak salah dan realistis. Akan tetapi, tanpa disadari olehnya bahwa untuk mendapatkan semua itu tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Bahkan butuh waktu yang tidak sebentar. Apalagi godaan di zaman sekarang begitu hebat ditambah teknologi yang semakin maju dan tiada batasan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Pada umumnya, seseorang yang bisa mencapai ambisinya sudah tidak lagi dalam usia yang relatif muda. Padahal kalau mau kita renungkan,</div>
<ul style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 14px; outline: 0px; padding: 0px 20px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Kita hidup tidak untuk diri sendiri!</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Ada istri yang membutuhkan keromantisan nantinya!</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Dan ada anak-anak yang sangat butuh perhatian di saat mereka tumbuh dewasa, butuh canda tawa dan keharmonisan dari seorang panutan keluarga!</li>
</ul>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Adapun mereka yang menikah di usia tua, secara otomatis jarak antara buah cinta (baca: anak) dengannya menjadi terlampau jauh. Belum lagi jika kita bicara tentang takdir, kita tidak tahu kapan pastinya akan diwafatkan oleh Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em>.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Bisa saja, mereka yang hidup dengan idealisme mendapatkan segala hasratnya. Tapi di sisi lain, mereka juga tidak tahu kapan ajal menjemputnya. Di saat baru saja menikah ternyata ajal menjemput dirinya, misalnya. Itu artinya, sebelum dia mempunyai keturunan, Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> sudah menakdirkan lain di luar perhitungannya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ini artinya, segala usaha yang dia bangun untuk keluarga barunya menjadi sirna karena dia belum mendapatkan keturunan dan merasakan kebahagian bersama pasangannya. Padahal yang dicari adalah membangun kebahagian bersama anak dan istrinya kelak sebagaimana yang dia perkirakan saat masih hidup.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Belum lagi jika Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> menakdirkannya tidak memiliki keturunan dengan kuasaNya. Bisa jadi dari segi kemapanan dia telah mendapatkannya berupa materi melimpah, apa saja keinginannya bisa terkabul, jabatan tinggi dan memiliki status sosial atau terpandang di masyarakat. Akan tetapi dia tidak bisa mendapatkan keturunan karena alasan medis dan lain sebagainnya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاء يَهَبُ لِمَنْ يَشَاء إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَاء الذُّكُورَ * أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَن يَشَاء عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ*</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (</em>asy- Syuura: 49-50)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Itulah perkiraan manusia yang bisa saja salah. Adapun Kehendak Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em>, sedikitpun tak mungkin meleset. Lalu kenapa kita tidak menyerahkan segala urusan hidup ini dengan perkiraan Tuhan (baca: percaya dengan takdir) dengan menyegerakan menikah tanpa harus berlama-lama hidup dengan idealismenya?</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Karena sejatinya, Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> yang memberikan rezeki kepada seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi termasuk anak dan istri kita. Jadi, tidak perlu kawatir.</div>
<ul style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 14px; outline: 0px; padding: 0px 20px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Kita tidak perlu kawatir akan nasib keturunan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Selama manusia berusaha dengan bekerja keras</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Bukan menjadi pribadi-pribadi yang malas dan lebih sering duduk termenung serta berdiam diri memikirkan nasib.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Bukankah Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha dengan sungguh-sungguh dan merubahnya sendiri?</li>
</ul>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sekali lagi, kita tidak perlu kawatir. Karena Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> sudah menjamin rezeki seluruh penduduk langit dan bumi. Kita hanya disyariatkan untuk berusaha dengan maksimal. Adapun hasilnya, mari kita serahkan kepada-Nya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fakta Menarik Seputar Fenomena Menikah</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Fakta lain menunjukan bahwa keadaanlah yang menjadikan para pemuda sulit untuk menikah. Seperti yang terjadi di negara-negara Arab seperti Mesir, Maroko, Arab Saudi dan Negara-negara Teluk.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Karena tradisi yang berkembang begitu memberatkan para lajang yang ingin menikah muda. Bayangkan saja, bagaimana tidak sulit, pola pikir mereka sudah terbentuk dan dibebani dengan banyak hal berupa kemapanan dan status sosial. Makanya tak heran, banyak dari mereka yang menikah di saat usianya sudah memasuki kepala empat. Bahkan masih banyak yang sudah tua tapi belum juga menikah lantaran terbebani dengan tradisi yang membelenggu.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Lain halnya dengan keluarga yang ta’at dan patuh pada agama serta lebih menjaga diri, mereka cenderung tidak memberatkan dengan banyak persaratan untuk bisa menikah. Bahkan jika ada seorang pemuda yang ta’at pada Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> dan hafal al-Qur’an biasanya banyak dijodohkan atau diperebutkan untuk menjadi menantu walaupun dia tidak berlimpah materi. Para orangtua yang faham dan memiliki perhatian kepada agama akan berebut untuk menikahkan anak gadisnya dengan pemuda berilmu dan cinta kepada al-Qur’an itu.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kasih Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> dan Azab Pedih-Nya</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> memiliki sifat <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ar-Rahman</em> (Maha Pemurah). Dalam surat al-Israa’ ditambahkan bahwa kita juga bisa menyebut nama Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> dengan nama <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ar-Rahman</em>.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ….</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Katakanlah, “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik</em><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">)</em>” (Qs al-Israa’: 110)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ar-Rahman</em> sendiri dalam memiliki arti yang begitu dalam, karena <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">saking</em> banyak dan terkumpulnya sifat Rahim (Maha penyayang) maka disebut dengan <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ar-Rahman</em>. Manusia bisa saja menjadi <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rahim</em> tetapi tidak bisa memiliki sifat <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rahman</em>. Karena hanya Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> yang begitu luas kasih dan sayangnya kepada seluruh makhluk di alam semesta.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Artinya, jika Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> mewafatkan seseorang ketika baru saja melangsungkan pernikahan, atau ada orang yang ditakdirkan tidak mempunyai keturunan, semuanya karena kuasa dari-Nya. Di sisi lain, ada juga orang yang begitu mudahnya mendapatkan segala nikmat duniawi. Seperti materi melimpah, keturunan yang banyak, pangkat-jabatan, golongan tinggi dan mendapat status sosial di masyarakat, semuanya tiada lain karena sifat <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ar-Rahman </em>dari Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em>.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Orang yang beriman dan tidak beriman sekalipun diberikan karunia kepadanya, kasih Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> tak pandang bulu. Kasih-Nya tiada pilih kasih dan tiada terbilang.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Siapa saja, pada dasarnya bisa mendapatkan apa yang dihasratkannya ketika di dunia. Hanya saja yang membedakan adalah orientasinya. Seseorang yang menjadikan dunia sebagai ladang amal untuk kehidupannya di akherat kelak, tentu akan diganjar berupa surga-Nya yang kekal. Tapi tidak bagi mereka para penyembah dunia yang lupa akan karunia Tuhan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”</em>(Qs. Ali Imran: 145)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ * أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan</em>. <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan</em>.” (Qs. Huud: 15-16)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا * وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir</em>.<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” </em>(Qs. Al-Israa’: 18-19)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Oleh karenanya, hal yang perlu dipersiapkan oleh para penanti dan penjemput jodoh adalah meluruskan niat menikah yang semata-mata karena Allah. Jadikanlah orientasi akhirat melebihi segalanya dan jadikanlah karakter manusia pertama yang hidup dengan keyakinan sebagai modal anda melangkah lebih jauh menuju pernikahan yang penuh berkah.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dengan demikian, kita tidak perlu kawatir akan kehidupan dunia. Karena Allah <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</em> Yang akan menjamin kehidupan orang-orang yang beriman dan beramal shalih dengan kehidupan yang lebih layak sesuai dengan petunjuk dari al-Qur’an,</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
من عمل صالحا من ذكر أو أنثى و هو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة…….</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.”</em> (Qs. an-Nahl: 97)</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
[1]. HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: sans-serif; font-size: 18px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
*Repost: http://m.dakwatuna.com/2014/04/30/50551/refleksi-sebuah-pernikahan-mengenal-dua-karakter-manusia/</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-57047269859722209432014-04-28T14:00:00.001+07:002014-04-28T14:00:36.577+07:00Melawan Malas dan Ke"melankolis"an DiriKembali..<br />
Siang ini tempat ini disirami oleh sejuknya air hujan, indah suasana karena merupakan harmonisasi antara kelembutan dan cahaya. Hujan yang jatuh tak begitu deras, sehingga partikel-partikel tanah yang sedang beragregasi pun tidak begitu terganggu dengan kehadirannya, cahaya matahari masih menemani aku yang sendiri meski terkesan malu-malu, semilir sejuknya angin juga masih terasa dari beranda tempat ku singgah siang ini. Di tempat biasa, tempat yang selalu memberi ketenangan sendiri bagi para pengunjungnya, tempat yang memberi banyak inspirasi juga (kadang-kadang), yakni Mesjid Al Hurriyyah Institut Pertanian Bogor.<br />
<br />
Rasanya sejak pagi tadi tubuh ini enggan beranjak beraktivitas, karena kondisi fisik yang sedang tidak memungkinkan dan suasana diri yang dikuasai oleh hawa-hawa melankolis, khawatir jadi kelewat sensi juga kala berinteraksi sama kebanyakan orang. Tapi, kalau mengingat suatu target yang harus segera dicapai untuk melanjut ke langkah berikutnya, rasanya sayang jika hari ini kutinggalkan dan hanya berdiam diri di ruang yang berukuran kurang lebih 2.5 x 2.5 meter persegi.<br />
<br />
Kembali..<br />
Mengunjungi perpustakaan departemen berharap mendapat suatu momen yang menimbulkan impuls baru baru penulisan skripsiku, sekalian juga nengok barangkali ada yang seminar di departemen. Di perpustakaan, meski gak banyak yang didapat tapi lumayan lha buat menanti jam 11 sampai menghadiri seminar teman di Fisika (maklum yaa nasib mahasiswa TA yang pengen segera seminar, jadi ngejar-ngejar seminar orang dulu sekaligus cari inspirasi dan hikmah), the last..mengunjungi mesjid ini untuk menyelesaikan makalah seminar sekaligus menenagkan hati dan fikiran.<br />
<br />
Hujan sudah reda nampaknya, makalah pun sudah selesai dibuat. Disela-sela mengerjakan tadi aku sempatkan buka salah satu akun media sosial yang ku miliki, ternyata ada info kalau salah seorang teman seperjuangan di kelas dan satu laboratorium akan seminar hari Senin besok. SELAMAT dan SUKSES lah yaaa.. GOOD JOB BGT! Akhirnya MSL pecah telur dan menciptakan <i>track record </i>baru, seminar sebelum akhir semester 8 (SEMOGA AKU BERIKUTNYA #Hopefull).<br />
<br />
Yap..<br />
Masih menanti sampai sore hari nih,, biar produktif mau ikut kajian disini bareng para aktivis mesjid (aku mah apa atuh :p )<br />
<br />
Tepat pukul 14.00 di mesjid Al Hurriyyah IPBAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-65129864716277063172014-04-27T11:16:00.000+07:002014-04-27T11:16:10.798+07:00#IBUBAIK MELAHIRKAN GENERASI BAIK<div class="MsoNormal">
by : bendri jaisyurrahman (twitter :
@ajobendri)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">1| Ibu adalah madrasah pertama seorang
anak, dan AYAH adalah kepala sekolahnya </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">2| Hak anak terhadap AYAHnya adalah
mendapatkan #ibubaik. Sehingga awal menikah, AYAH bukan sekedar mencari
istri namun juga ibu bagi anaknya nanti</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">3| Rasulullah mengatakan : nikahilah wanita
yg subur (walud) dan punya jiwa pengasuhan (wadud). Ini standar dasar
mencari #ibubaik untuk anak</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">4| Keluarga nabi nuh jadi ibrah. Betapapun
beliau seorang nabi, tak mampu ajak anaknya kepada jalan Allah. Bermula dari
istri yg bukan #ibubaik</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">5| Sementara keluarga Ibrahim dijadikan
Allah sebagai teladan. Ibrahim yg super sibuk melahirkan generasi berkualitas.
Bermula dari #ibubaik</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">6| Seorang Imran yg bukan Nabi pun digelari
sbg keluarga terbaik. Tersebab pilihan ia memilih seorang wanita utk
jadi #ibubaik bagi anaknya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">7| Adalah Hana binti Fakhudz
profil #ibubaik yg melahirkan anak wanita baik bernama maryam.
Ditinggal mati oleh Imran saat mengandung anaknya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">8| Saat hamil, ia jaga lisan dan pikiran
dari hal yg dibenci Tuhan. Hingga ia hanya berharap satu hal : anaknya kelak
jadi hamba yg taat </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">9| Tak sedikitpun keluar kalimat buruk dari
lisannya saat hamil. Sebab keburukan lisan saat hamil mmpengaruhi kejiwaan anak
saat lahir </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">10| Tak ada pikiran nakal saat anak dalam
kandungan. Sebab pikiran jahat saat hamil memberi peluang setan tuk jadi teman
anak saat lahir </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">11| Hana adalah contoh bagaimana
seorang #ibubaik hendaklah jaga pikiran, tindakan dan lisannya dari
hal buruk saat hamil agar tak pengaruhi jiwa anak</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">12| Dan usaha hana terbukti. Lahirlah sosok
maryam yg Allah pilih sebagai wanita suci. Wanita yg terbaik dan pilihan di
masanya </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">13| Kalaulah saat hamil, hana hanya
pikirkan uang, popularitas dan kecantikan untuk bayinya. Bisa jadi, akan lahir
anak yg gila dunia</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">14| Maka sekali lagi, penting bagi ibu yg
sedang hamil untuj jaga lisan, pikiran dan tindakannya dari hal-hal yang tidak
disukai Allah </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">15| Tugas AYAH saat ibu hamil adalah
menjaga agar apa-apa yg diucap dan dipikirkan oleh istrinya adalah hal yang
baik-baik</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">16| Jika ibu hamil ngidam, maka pastikan
bahwa ngidamnya adalah sesuatu yg baik. Misalnya ngidam umroh dan haji. Itu
ngidam yg baik :D </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">17| Ibu hamil jangan ngidam yg aneh-aneh.
Semisal ngidam jadi personil JKT48 :D. Agar si bayi kelak tidak berbuat yg
aneh-aneh saat lahir</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">18| Termasuk hindari kebiasaan atau tradisi
yg bertentangan dengan syariat. Agar anak sejak dalam kandungan benar-benar
dididik jadi anak taat </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">19| Kembali ke profil hana sebagai
#ibubaik yg kisahnya diabadikan dalam quran. Beliau lalui proses kehamilan
dgn baik hingga anak terlahir ke dunia</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">20| Anak yg semula diharap lelaki ternyata
adalah wanita. Tak muncul protes atau keluh kesah kepada Allah. Yang ada
hanyalah rasa syukur</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">21| Bersyukur kepada Allah terhadap apapun
kondisi bayi saat kelahiran adlh adab dan ciri dari #ibubaik. Jangan
kotori dengan keluh kesah apalagi umpatan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">22| #ibubaik meyakini bahwa
setiap bayi yg lahir punya rencana hidup masing-masing yg ditetapkan Allah.
Maka tak ada alasan utk berkeluh kesah</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">23| Pun saat anak telah lahir, hana sbg
profil #ibubaik dalam quran juga memikirkan hak anak utk dapat
pengasuhan AYAH selepas imran tiada</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">24| Hana paham bahwa di usia dini seorang
anak tidak hanya butuh figur ibu tapi juga AYAH. Agar memiliki karakter tangguh
di masa depan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">25| Dipilihlah Nabi Zakaria yg masih
kerabat sebagai AYAH asuh bagi anaknya maryam. Hana sebagai single parent telah
membuat keputusan tepat</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">26| Sehingga sosok maryam sebagai wanita
terbaik di masanya, tak lepas dari peran AYAH mengasuh di masa kecil. Ini jadi
perhatian bagi kita</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">27| #ibubaik tetap memikirkan
agar anaknya tetap dapat figur AYAH di masa kecil yg ajarkan kemandirian,
keberanian dan ketegasan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">28| Status single parent tak jadi alasan
utk mengabaikan hak anak terhadap kebutuhannya akan figur AYAH</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">29| #ibubaik bisa meminta kerabat
terdekat untuk menggantikan peran AYAH yg hilang bagi anak di usia dini. Hal
ini pula yg dialami oleh Rasulullah</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">30| Selepas kepergian Abdullah saat
Rasulullah dalam kandungan, nilai keayahan tidak terhenti. Beliau segera diasuh
oleh kakek dan pamannya </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">31| Ini jadi pelajaran juga bagi para AYAH
yg masih hidup, agar jangan kehilangan momen untuk mengasuh anaknya sedari dini</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">32| Agar tak muncul generasi ALAY alias
Anak kehiLangan AYah. Ada ayah tapi serasa yatim. Ayah tak pernah bermain
dengannya di masa kecil </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">33| Maryam contoh anak yatim yg sukses.
Sebab saat lahir ia tak kehilangan figur AYAH. Ada nabi zakaria yg jadi ayah
asuhnya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">34| Kisah lengkap tentang
profil #ibubaik yakni istri imran ini ada di dalam Quran surah ali
imran ayat 33 - 41. Sila ditadabburi</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">35| Semoga makin
banyak #ibubaik di negeri ini. Begitu juga ayah baik. Agar muncul
generasi berkarakter tangguh di masa depan. Sekian (bendri jaisyurrahman)</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6691127013267616173.post-57773515943321101252014-04-27T10:57:00.000+07:002014-04-27T10:57:13.164+07:00Menyapa Kembali Para PenantiBismillahirrahmanirrahim..<br />
Lama rasanya tak membuka kembali lembaran-lembaran yang telah terdokumentasikan dalam sebuah kumpulan cerita dan catatan dalam halaman blog ku ini. Entah karena aku sibuk, atau menyibukkan diri dengan hal yang lain.<br />
Tapi seingatku selama ini aku senantiasa menjaga kreativitas menulisku pada bagian yang lain, entah sebagai kontributor salah satu media nasional, organisasi, catatan harian yang privat banget, atau kutuangkan ide menulisku dalam sebuah DRAFT SKRIPSI.<br />
<br />
Ya...<br />
Masa-masa penuntasan skripsi begitu menguras banyak perhatian, waktu, tenaga, dan dana pastinya. Tapi saya selalu ingat pepatah yang sangat familiar di telinga "Man Jadda wa Jadda". Kesuksesan seseorang di masa depan, adalah tanggung jawab dirinya sendiri. Terkadang aku merasa heran saat teman-teman mengeluhkan penelitiannya yang melelahkan, membingungkan, atau bahkan mengeluh karena tak ada sosok teman yang menemani. Bagiku itu hal yang simpel saja, kembali pada pernyataan awal, bahwa itu merupakan tanggung jawab masing-masing. Setiap kita pastinya punya target, punya kesibukan, dan punya keinginan pribadi lainnya, so.. berhusnudzonlah pada orang-orang di sekitar kita.<br />
<br />
Oke,<br />
Semoga semua dapat selesai tepat pada waktunya (di waktu yang tepat juga)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03384010225647021454noreply@blogger.com0