Bentuk permukaan planet bumi
selalu mengalami perubahan, yang mengakibatkan bentuk permukaan bumi sekarang
berbeda dengan bentuk permukaan bumi masa lalu. Sekitar 200 juta tahun yang
lalu hanya ada satu superbenua yang oleh Alfred Wegener (1880-1930, Meteorologist)
disebut PANGAEA dan dikelilingi oleh Samudra PANTHALASSA. Superbenua ini
kemudian pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil lalu bergerak menuju ke
posisinya sekarang (Teori pergerakan benua/Teori Wegener).
Salah satu bukti pergerakan benua
yang dikemukakan Wegener adalah “Benua seperti puzzle, ada kesesuaian garis
Pantai Afrika bagian barat dengan garis Pantai Amerika Selatan bagian timur”. Jika
direfleksikan dengan kehidupan manusia, kehidupan kita pun ibarat keping-keping
puzzle yang Allah SWT rancang sedemikian rupa indahnya, sehingga kita pun
dituntut bergerak untuk mencari bagian-bagian kepingan puzzle ( kebahagiaan-red
) yang hilang untuk menyempurnakan skenario hidup kita.
Firman Allah SWT : “...
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri..” ( QS Ar Ra’du :11 )
Ketika lempeng benua saja tunduk
kepada perintah Allah SWT, mengapa kita sebagai makhluk paling sempurna ciptaan-Nya
tak mau tunduk pada aturannya?? Ketidaksesuaian berbagai faktor lingkungan
itulah yang membuat lempeng tektonik akhirnya bergerak mencari posisi yang
paling sesuai agar berbagai aktivitas geologi di atasnya dapat berjalan dengan
optimal.
Manusia pada hakikatnya adalah
seorang da’i sebelum berperan sebagai apapun. Seorang da’i mempunyai peran
untuk menyerukan kebaikan. Ketika kita melihat suatu kondisi yang tidak sesuai,
harapannya kita dapat mengarahkan kondisi tersebut agar dapat kembali sesuai
dengan syariat agama. Disinilah pentingnya dua karakter seorang da’i “Cerdas
dan Bersih”. Yang saya maksud disini adalah cerdas akalnya dan bersih hatinya. Cukuplah
melihat sesuatu secara proporsional. Sifat bersih disini menyangkut kondisi
hati yang dapat mencintai dan menyayangi orang lain. Tidak bersuka ria di atas
kesalahan dan penderitaan orang lain.
Pernahkah kita berfikir bahwa
litosfer yang merupakan lapisan yang kuat dan kaku dimana kerak bumi berada di
atasnya, ditopang oleh astenosfer yang memiliki sifat yang relatif lemah dari
bagian bawahnya??....
Meskipun lemah, astenosfer tetap
melakukan pergerakan dengan cara mengalir di bawah tekanan. Karena memiliki
sifat seperti cairan maka astenosfer dapat mengalami konveksi. Dan dari adanya
konveksi ini menyebabkan adanya pergerakan lempeng. Bukan karena lemah, lantas
astnosfer hanya diam, vakum, berembunyi dibawah litosfer yang jauh lebih kuat dan
tampak di permukaan.
Yakinlah bahwa setiap diri
mempunyai potensi masing-masing. Teruslah bergerak mencari kesempurnaan hidup,
demi memperbaiki diri agar dapat lebih bermanfaat bagi orang lain... Tunduk dan
patuhlah terhadap apa yang Allah perintahkan, karena seseorang dapat merasakan
manisnya ibadah ketika merasa nikmat kala banyak amanah yang menghampirinya.
Wallahu a’lam..
fb: Ldk Al Hurriyyah Ipb
twitter @alhurriyyahipb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar