(Rabu,
5 September 2013). Sekitar pukul 16.00 WIB, dengan didorong keingintahuan
mahasiswa Institut Pertanian Bogor terhadap suatu ajang kontes kecantikan yang
akan berlangsung dalam hitungan hari ini, berdatangan menuju Aula Mesjid Al
Hurriyyah. Tak salah memang mereka yang berjumlah kurang lebih 45 orang datang
dalam suatu acara yang diselenggarakan oleh Puskomnas FSLDK Indonesia, LDK Al
Hurriyyah, KAMMI, dan gabungan Lembaga Dakwah Kampus IPB yang tergabung dalam
FSLDK IPB. Acara yang diberi tagline “AADM
(Ada Apa Dengan Miss World?)” ini mendapat sambutan baik di kalangan
mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
Dengan
mendatangkan pembicara yang mempunyai rating
LUAR BIASA, yakni Ustadz Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, S. Sos yang tak lain
adalah seorang Redaktur Ahli IslamPos.com, Sekjend Jurnalis Indonesia Bersatu,
dan penulis buku “Zionis Syiah Bersatu
Hantam Islam”, memberikan banyak pencerdasan terkait fakta-fakta dibalik
pelaksanaan Miss World selama ini.
Selama
ini Miss World yang menyelenggarakan adalah pihak pemerintah dari negara yang
bersangkutan. Namun tidak demikian dengan Miss World 2013 yang akan digelar di
Indonesia ini yang akan berlangsung pada 8-28 September 2013 nanti. Panitia
pelaksana kontes kecantikan ini di Indonesia di gawangi oleh pihak swasta,
yaitu MNC Group. Dibawah pimpinan Harry Tanoesoedibyo, ajang kemaksiatan ini
seolah berjalan mulus hingga mendekati hari H. Berbagai upaya dilakukan beliau
untuk mendapatkan dukungan terkait pelaksanaan Miss World di Indonesia. Tak
tanggung-tanggung memang aksi yang beliau lakukan, dari mulai mengantongi tanda
tangan Pangdam dan Kopasus Bali untuk turut mengamankan pelaksanaan Miss World,
membeli beberapa stasiun TV guna menyiarkan event kemaksiatan ini, hingga
me-lobi Majelis Ulama Indonesia untuk mendukung acara ini dan membatalkan fatwa
yang telah dikeluarkannya. Padahal, pada hakikatnya aqidah dan keyakinan
seseorang tidak dapat dibeli dengan UANG!!
Tujuan
besar beliau mengusung acara ini dapat terlihat jelas, merupakan salah satu
titik terlemah dari Harry Tanoesoedibyo, yaitu KETAKUTAN AKAN HANCURNYA
PERUSAHAAN DAN BISNIS YANG IA MILIKI SAAT INI.
Indonesia
yang jelas-jelas masyarakatnya mayoritas beragama muslim, tentu merasa sangat
geram dan terlukai atas perilaku yang dilakukan Harry Tanoesoedibyo dan
kawan-kawan. Tak heran jika berbagai aksi penolakan pelaksanaan Miss World di
Indonesia, seakan tak pernah henti dari waktu ke waktu. Seperti yang
dilaksanakan oleh MUI, FPI, FUI, HTI, serta ormas-ormas Islam lainnya. Karena
jelas, acara ini tidak seuai dengan budaya Indonesia dan merupakan ajang
maksiat serta foya-foya akbar. Ketika Indonesia berhasil menggelar kontes ini,
maka negara-negara Islam akan berkiblat kepada Indonesia dan mengikuti
kesesatan ini. Maklum saja, karena Indonesia dengan jumlah muslim yang
mayoritas telah menjadi sorotan dan panutan negara Islam lainnya.
Mengapa harus umat
Islam dan kaum perempuan yang menjadi sasarannya?...
Mengutip salah satu tulisan Samuel Zweimmer (1935), yang
intinya adalah: “Umat Islam dapat hancur ketika
ia jauh dari agamanya. Tujuan utama Yahudi mengutus berbagai misionaris ke
Indonesia bukan untuk membuat orang Islam berpindah dari agamanya, tapi
menjadikan umat Islam sebagai penghancur negara dan agamanya sendiri”. Berdasarkan
tujuan ini jelas bahwa 3F (Food, Fun, and
Fashion) berhasil menjadi senjata mereka untuk mengobok-obok umat muslim.
“Akan sulit memecah belah umat Islam
jika dalam hati mereka masih tertanam kuat Al Qur’an dan hadist. Maka
tanamkanlah dalam diri mereka rasa cinta terhadap MATERI dan SEKS”, demikian
kata-kata dari Glad Stones selaku mantan Perdana Menteri Inggris.
Entah mengapa saat ini wanita terkadang tidak menyadari
bahwa dirinya dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, utamanya kepentingan
bisnis dan ekonomi. Selama ini, kaum liberal membidik wanita karena wanita
merupakan target utama untuk menghancurkan Islam. “Seorang anak yang rusak akhlaqnya masih bisa menjadi baik asal ia
pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu
yang rusak akhlaqnya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak dan tidak dapat
memperbaikinya”.
Dalam The Protocols of The Learned Elder of Zion pasal 13-14, yang
dianggap data otentik rencana kaum Yahudi Zionis membentuk tata dunia baru
disebutkan: “Kita dirikan sebanyak mungkin tempat pembangkit maksiat. Kita juga
perbanyak reklame di koran atau majalah, guna menyeru mereka agar masuk dalam
arena kontes Ratu Kecantikan, atau berkedok kesenian dan olahraga. Hiburan
semacam itu akan banyak melalaikan mereka dari mengurusi permasalahan kita,
yang mungkin akan membuat pertentangan antara kita dan mereka. Apabila dunia
telah dikuasai, maka tidak dibenarkan agama-agama selain Yahudi untuk
berkembang. Karena kitalah bangsa termulia dan agama Yahudi adalah agama
pilihan Allah.”
Lantas apa yang dapat dilakukan kita selaku mahasiswa muslim
Indonesia dalam menyikapi isu yang satu ini?..
Selaku mahasiswa
tentunya harus memerangi gerakan ini secara cerdas dan menjunjung nilai-nilai
intelektualitas. Dengan bergabung bersama lembaga dakwah, lalu fokus dalam
meng-counter isu “Ghazwul fiqr” dan ikut menyuarakan kebenaran lewat pernyataan
sikap dan aksi turun ke jalan, merupakan langkah konkrit yang bisa dilakukan.
Untuk pagelaran akbar yang satu ini, tentu mahasiswa harus berani mendesak
presiden selaku orang nomor satu di Inodonesia untuk bertindak tegas seperti
yang dilakukan Soeharto ketika dimintai pendapat mengenai ajang kontes
kecantikan. Dimana Soeharto dapat dengan tegas menyatakan, “Ini bukan budaya Indonesia!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar