Senin, 09 April 2012

Sedikit Kisah di Sore Itu

Langit sore seakan ingin bercerita tentang hal lain sore ini
Desiran angin
Gemercik air
Bunyi sapu yang menyeret dedaunan
Bahkan hentakan langkah kakiku sendiri
Menemaniku menyusuri lorong demi lorong kampus ini





Suasana seperti ini hanya tampak mana kala saatnya ujian berlangsung. Tak tampak aktivitas-aktivitas mahasiswa di sekitar kampus, seolah segala aktivitas itu kini beralih ke kamar kos masing-masing atau bahkan ke perpustakaan yang pada hari biasa tampak sepi-sepi saja.

Aku mulai mengamati apa yang ada disekitarku, sepanjang media center aku melihat berbagai poster publikasi terpampang di mading-mading, tampak pula ketiga ibu-ibu petugas kebersihan yang sedang berusaha untuk mengumpulkan daun-daun yang berjatuhan dari pohon agar halaman tampak bersih kembali. Namun, ketika aku semakin menjauh dari kampus, keindahan nada-nada dan suasana itu tak dapat aku nikmati lagi.

Aku jadi merenung, mungkin jika aku tak berada pada kesempatan ini aku pun tak dapat mendengarnya. Hanya dapat membayangkan lewat mendengar cerita kawan, atau menyimpulkan lewat sebuah tulisan yang aku baca. Peradaban itu tak akan pernah aku masuki, dimana di dalamnya -katanya- adalah orang-orang yang intelek dan pro rakyat. Aku belajar dari setiap aktivitas yang aku lewati di kampus. Mungkin sama, atau berbeda dengan yang lain. Masuk kuliah dari pagi, pulang sore hari, belum lagi jika ada rapat aku harus pulang malam, jika ada pengamatan di laboratorium aku harus melaksanakannya, dan masih banyak aktivitas yang dilakukan oleh yang namanya mahasiswa.

Tapi tahukah kawan, aku mulai khawatir pada diriku sendiri. Sejauh ini ternyata belum ada kontribusi, prestasi, dan peran aku yang dapat berguna bagi teman, keluarga, kampus, bahkan untuk negara ini.. Mau kapan semua itu aku mulai pikirkan??

Pernahkah kalian melihat orang di luar sana yang memiliki kreativitas tinggi sehingga berbagai karyanya dapat menjadi income dan manfaat bagi orang banyak. Sedangkan kita (khususnya aku), yang diberi kesempatan berada di dalam kampus, belum juga dapat melakukannya.

Negara ini menunggu karya-karya kita teman..
Negara ini butuh cendekiawan yang kelak dapat mengubah nasib rakyat dan memajukan bangsa
Negara ini merindukan manusia-manusia yang memiliki tingkat kepedulian yang tinggi
Negara ini menantikan lulusan-lulusan terbaik sebagai aset bangsa masa yang akan datang

Ternyata perjalanan sore ini, mengajak aku untuk merenung dan berpikir apa yang telah dan seharusnya saya perbuat??? Dan rintik-rintik hujan tak terasa telah mulai membasahi layar telepon genggamku.
Sungguh indah.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar