Daurah
Mar’atush Shalihah merupakan kegiatan semacam sekolah pembinaan untuk para
muslimah yang dipersiapkan untuk menjawab tantangan dunia. Kegiatan yang
diselenggarakan oleh Puskomda Priangan Barat yang bertempat di kampus IT Telkom
Bandung. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 15-17 Juni 2012 ini diikuti
oleh muslimah-muslimah pilihan dari masing-masing kampus di Jawa Barat.
Setelah
beristirahat di penginapan, pagi hari tanggal 16 Juni 2012 para peserta dipandu
oleh panitia untuk menuju aula politeknik Telkom untuk mulai mengikuti
rangkaian acara. Diawali dengan sarapan bersama dan saling berta’aruf, alunan
nada-nada nasyid mulai meramaikan aula. Acara yang mengangkat tema “Menjadi
Muslimah Pengukir Sejarah Peradaban”, di hari pertama menghadirkan
pembicara-pembicara yang luar biasa. Materi pertama adalah Karakter Muslimah
Haraki yang disampaikan oleh Ibu Murni (salah seorang staff pengajar di IT
Telkom). Dan materi kedua adalah Menjadi Muslimah Kontemporer yang disampaikan
oleh Ibu Hj. Salmiah (penyaji materi kemuslimahan di radio MQ).
Mepertahankan,
menegakkan agama Allah adalah kewajiban kita. Maka dibutuhkan kontribusi nyata
disini, bukan hanya sekadar perencanaan. Masalah yang dihadapi kampus dari
tahun ke tahun tak pernah berubah, JUMLAH KADER dan MILITANSI. Lalu dimana
peran muslimah? Mengapa harus muslimah haraki?
Jawaban dari
pertanyaan di atas akan diawali dengan menjawab pengertian muslimah haraki,
yaitu muslimah yang menjalankan syariat Islam, mengikuti pergerakan-pergerakan
Islam untuk menegakkan Islam itu di dalam masyarakat. Mengingat yang menjadi
target kita adalah masyarakat, bersifat heterogen, maka cara efektif yang
digunakan adalah menyentuh hatinya. Karena disini yang disentuh adalah hati,
maka diperlukan KETELADANAN. Muslimah haraki dibutuhkan karena:
· Berdakwah adalah kewajiban bagi setiap umat
Islam. Karena kita adalah seorang da’i sebelum menjadi apapun. Hindari
pemakluman terhadap diri sendiri yang berlebihan, kebiasaan tidak menghadiri
agenda-agenda dakwah, atau forum-forum ta’lim yang diselenggarakan demi
kesuksesan dakwah ini.
· Kita bertindak sebagai Islahul Ummat (QS Al
A’raf: 4-5), jangan sampai kita hanya shaleh untuk diri kita sendiri. Dan jika
ingin berbagi dengan orang lain, maka penuhilah dahulu amalan-amalan yaumiyah
kita.
Karakter
Muslimah Haraki:
· Al fahmu à
Islam “Syamil wa mutakamil” à
Internalisasi nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari
· Memahami sunnah Rasulullah SAW. Karena
Rasulullah SAW juga mentauhidkan agama Allah
· Memiliki ketaqwaan yang tinggi dan memegang
teguh agama-Nya. Mempertahankan prinsip-prinsip yang ada pada diri kita
·
Menumbuhkan pertahanan diri yang kuat agar
terhindar dari tipuan-tipuan dunia (ghazwul fiqr à
demam Korea)
·
Memotivasi seluruh wanita untuk melaksanakan
ajaran agama Islam
·
Mampu berinteraksi secara aktif, komunikatif,
dan berdakwah lewat perilaku
·
Melaksanakan tugas dakwah dengan baik dan penuh
rasa tanggung jawab
·
Berfikir rasional, kritis, dan sistematik
·
Istiqomah
Manfaat muslimah
haraki di masyarakat:
·
Menyadarkan para muslimah dan wanita akan
perannya di masyarakat
·
Memperoleh wawasan ideal, memadai, dan selektif
·
Menghilangkan kegamangan, kepasifan, dan
keengganan
·
Membersihkan pemikiran dari stagnasi pemikiran
·
Mengasah kemampuan intelektual dan kreativitas
berfikir, bergerak
·
Menghindarkan diri dari kejenuhan
·
Mendidik untuk bekerja sama dalam kebaikan
·
Menjauhkan diri dari hal yang kurang bermanfaat
·
Berani beramar ma’ruf nahi munkar
·
Teratur dalam segala urusan
Persiapan untuk
menjadi muslimah haroki:
1.
Persiapan ruhiyah à
loyalitas (just for Allah SWT), akhlaq yang terpuji, rajin shalat malam,
tilawah, dzikrullah
2.
Intelektual à
wawasan keislaman yang baik, wawasan kekinian, dan memiliki keterampilan
3.
Persiapan fisik à
rajin berolah raga, menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri
4.
Persiapan dana, karena setiap kegiatan pasti
membutuhkan dana
Dari materi
kedua (Muslimah Kontemporer) kami disajikan beberapa teladan muslimah di zaman
Rasulullah seperti Khadijah, Aisyah, Asma binti Abu Bakar, As Syafa binti
Abdullah, Ummu Salamah, Khansa (ibu para Syuhada) Nusaibah binti Ka’ab (wanita
yang menjadi tameng Rasul di perang Uhud).
Karakter yang
harus dimiliki muslimah kontemporer adalah selalu belajar, mengupgrade diri,
menjaga kebersihan, memiliki inner dan outer beauty, suka berkomunikasi,
memperhatikan penampilan, murah senyum, senantiasa memanfaatkan peluang dakwah
yang ada, dan menjadi jalan hidayah.
Setelah dua
materi didapat, peserta dibagi ke dalam beberapa kelas khusus antara lain
trainer dan motivator, orator, feminisme, serta syiar dan jaringan. Di
masing-masing kelas, peserta mendapat materi sesuai dengan kompetensinya, dan
mendapat tugas untuk langsung mensimulasikan materi yang didapat.
Hari kedua
diawali dengan munasharah Palestina di depan kampus IT Telkom selama kurang
lebih 45 menit kami berhasil mengumpulkan dana kurang lebih Rp 400.000. Acara
ini merupakan kompetensi yang menjadi penilaian bagi peserta kelas orator.
Dilanjutkan dengan acara talkshow yang sudah di create oleh tim syiar dan jaringan, yang menghadirkan kajian
tentang keputusan menterik kesehatan yang membagikan alat kontrasepsi secara
gratis kepada masyarakat dengan dalih untuk mengurangi tingkat aborsi di
masyarakat. Bakat-bakat peserta kelas feminisme dalam menyikapi isu satu ini
sangat luar biasa. Kemudian dilanjutkan dengan training motivasi yang dibawakan
oleh teman-teman kelas motivator yang sangat membangkitkan emosi dan menjadikan
suasana aula IT Telkom menjadi haru biru, karena pembawaan materi yang sangat
megah. Bukan sekadar simulasi, tapi totalitas.
Acara ditutup
dengan makan bersama dan tukar kado cukup memberi kesan yang luar biasa. Tak
cukup kata-kata untuk mengungkap semua yang dirasakan selama berada di sana.
Bertemu dengan orang-orang luar biasa dan memiliki kemampuan yang memang telah
pantas untuk menjawab tantangan zaman saat ini.
SEMOGA
MENGINSPIRASI!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar